Tautan-tautan Akses

Sekjen PBB: Kamp Pengungsi Suriah Seperti Neraka


Kehancuran di kamp pengungsi Palestina Yarmouk dekat ibukota Damaskus, Suriah (6/4).
Kehancuran di kamp pengungsi Palestina Yarmouk dekat ibukota Damaskus, Suriah (6/4).

Sekitar 18.000 pengungsi terjebak di lokasi dekat Damaskus di tengah pertempuran antara militan Negara Islam dan pasukan pemerintah Suriah.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan Kamis (9/4) bahwa para warga sipil di Suriah dan Yaman "dengan sengaja diabaikan sampai menderita." Ia mendesak komunitas internasional untuk menekan diakhirinya kekerasan dan perlindungan lebih baik untuk warga sipil.

Ban Ki-moon mengatakan pada wartawan bahwa krisis di Yaman telah menjerumuskan negara yang sudah sangat miskin itu ke dalam krisis kemanusiaan yang parah.

Ia mengatakan upaya-upaya dari para pemberontak Houthi untuk merebut lebih banyak wilayah melanggar resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB. Hal ini telah mengarah pada eskalasi konflik, dengan adanya serangan udara dari koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi atas permintaan presiden yang terpojok, Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Badan PBB untuk anak-anak, UNICEF, mengatakan sejak pertempuran mulai pada 26 Maret, sekitar 100.000 orang telah mengungsi dan sedikitnya 74 anak-anak tewas. Beberapa rumah sakit dan fasilitas medis telah diserang dan badan-badan bantuan kesulitan masuk untuk memberikan bantuan bagi warga sipil di beberapa bagian negara tersebut.

Kamp pengungsi Yarmouk dekat Damaskus, Suriah.
Kamp pengungsi Yarmouk dekat Damaskus, Suriah.

Ban mengatakan satu-satunya solusi adalah kembali dengan cepat ke negosiasi-negosiasi politik yang ditengahi PBB. Ia telah mendesak komunitas internasional untuk melakukan apa yang bisa untuk mewujudkannya.

Terkait perang di Suriah, yang sekarang mencapai tahun kelima, Ban mengatakan peperangan di sana telah terpuruk ke kedalaman-kedalaman baru dengan penyerangan kamp Yarmouk untuk pengungsi Palestina oleh para pejuang Negara Islam (ISIS) dan kelompok sekutu bersenjata.

“Di Suriah yang penuh kengerian, kamp pengungsian Yarmouk adalah lingkaran neraka paling dalam," ujar Ban.

Ia mengatakan 18.000 orang yang hidup di sana, termasuk ribuan anak-anak, menghadapi bahaya ganda -- elemen bersenjata di dalam kamp dan pasukan pemerintah di luarnya.

"Sebuah kamp pengungsi mulai menyerupai kamp kematian," ujarnya.

Ia memohon bantuan komunitas internasional, dengan mengatakan dunia tidak dapat mengabaikan orang-orang di Yarmouk dan hanya "diam dan melihat pembantaian terjadi." Ban mengatakan masyarakat sipil harus dihindari dan selalu dilindungi.

​
XS
SM
MD
LG