Tautan-tautan Akses

Sekjen PBB Hadiri Jakarta International Defense Dialog 2012


Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon hadir sebagai pembicara kunci dalam Jakarta International Defense Dialog, Rabu (21/3).
Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon hadir sebagai pembicara kunci dalam Jakarta International Defense Dialog, Rabu (21/3).

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon hadir sebagai pembicara kunci dalam Jakarta International Defense Dialog (JIDD) atau Forum Dialog Pertahanan Global.

Forum dialog pertahanan terbesar di Asia Tenggara yang sudah diadakan untuk yang kedua kalinya ini bertujuan mempromosikan kerja sama antarpemerintah untuk menghadapi berbagai ancaman dan permasalahan keamanan. "Military Operation Other Than War" atau “Operasi Militer Selain Perang,” menjadi tema pertemuan kali ini.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) di Jakarta Convention Center, Rabu Pagi (21/3). Dalam sambutannya Presiden berharap dengan adanya JIDD ini akan menjadi forum tahunan untuk pertukaran ide dan praktek terbaik yang mengarah pada peningkatan kerjasama di bidang keamanan.

“Saya harap akan menjadi sebuah forum tahunan untuk pertukaran ide dan praktek terbaik yang mengarah pada peningkatan kerja sama di bidang keamanan," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Forum ini menghadirkan sekitar 1.500 delegasi dari 40 negara dan terbagi dalam tujuh topik terkait operasi militer selain perang, keamanan maritim, penanggulangan ancaman kejahatan cyber, kerjasama internasional dan mendukung keamanan nasional dan global.

Acara ini juga menghadirkan Sekjen PBB, sebagai pembicara kunci. Sekjen PBB Ban Ki-moon mengangkat sejumlah isu pertahanan global dan tantangan keamanan dunia dewasa ini. Ia menyoroti peristiwa-peristiwa politik yang terjadi di sejumlah negara Arab, revolusi di Libya, transformasi di beberapa negara, termasuk kekerasan terhadap masyarakat sipil yang terjadi di beberapa negara seperti di Pantai Gading dan terakhir di Suriah.

“Saya menarik pelajaran penting dari berbagai peristiwa ini, mengenai betapa pentingnya komunitas internasional bersatu dan keharusan untuk melengkapi peralatan yang dimiliki oleh Perserikatan Bangsa Bangsa untuk dapat melakukan tugas-tugasnya dengan baik,” ungkap Ban Ki-moon.

Secara khusus ia menjelaskan pula mengenai sejumlah hambatan yang dihadapi, misalnya terkait operasi pasukan penjaga perdamaian PBB saat ini yang menghadapi kekurangan sekitar 44 helikopter, sementara hal ini sangat penting untuk melindungi warga sipil, terutama di wilayah yang luas dengan kerentanan keamanan yang besar.

Sementara itu di sela-sela acara, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro yang menjadi penyelenggara dialog pertahanan ini menggelar jumpa pers. Kepada wartawan, ia menegaskan komitmen kontribusi Indonesia untuk PBB.

“Indonesia sudah memberikan kesanggupan bahwa kita ikut serta dalam menciptakan perdamaian dunia, dan salah satunya mengenai permintaan helikopter itu akan kita penuhi tapi jumlahnya belum kita putuskan, yang kedua mengenai kebutuhan pasukan perdamaian dimana saat ini PBB sedang mempersiapkan pasukan perdamaian perempuan (female peacekeeper),” urai Purnomo.

Selain Presiden SBY dan Sekjen PBB Ban Ki-moon, hadir pula PM Timor Leste Xanana Gusmao, mantan Presiden Filipina Fidel Ramos, dan Asisten Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat Michael Flynn.

XS
SM
MD
LG