Tautan-tautan Akses

Sebuah Rumah Ibadah Beragam Keyakinan Akan Dibangun di Berlin


"House Of One", Berlin
"House Of One", Berlin

Seorang rabbi, seorang imam dan seorang pastur sedang bekerjasama untuk membangun sebuah rumah ibadah bersama yang kelak disebut “House of One” di pusat kota Berlin, Jerman.

Kompleks “House of One” ini kelak akan terdiri dari sebuah gereja, sebuah masjid dan sebuah sinagog, serta sebuah tempat pertempuan bersama yang terletak di pusat kompleks tersebut.

Pastur Gregor Hohberg dari paroki Santo Petri di Berlin mengatakan kepada Associated Press, mereka ingin membuat tempat pertemuan bagi orang dari berbagai latar belakang dan agama, yang sekaligus bisa menunjukkan rasa perdamaian diantara mereka.

Gagasan Hohberg itu disambut baik Rabbi Tovia Ben Chorin dan Imam Kadir Sanci. Rabbi Ben Chorin mengatakan di dunia dimana kita tinggal sekarang pilihannya hanya dua: berperang atau berdamai. Perdamaian adalah suatu proses yang memerlukan dialog satu sama lain untuk mencapainya.

Kompleks “House of One” ini menurut rencana akan dibangun di Lapangan Petriplatz di pusat kota Berlin. Lapangan yang dikelilingi bangunan tua ala Jerman Timur dan sebuah jalan yang sibuk itu, kini hanya ditumbuhi pohon kurma. Tetapi lokasi itu memiliki sejarah yang panjang. Lapangan Petriplatz adalah lokasi dimana kota Berlin pertama kali dibangun pada abad ke-13 dan selama ratusan tahun menjadi lokasi gereja Santo Petri hingga gereja itu hancur semasa Perang Dunia Kedua dan juga oleh pemerintah Jerman Timur yang menguasai lokasi itu tahun 1964.

Kota Berlin sudah memberi restu atas rencana pembangunan “House of One”. Perusahaan arsitektur Kuehn Malvezzi akan merancang kompleks bangunan setinggi 30 meter dengan menara yang bisa diakses para pengunjung. Pusat pertemuan yang letaknya berdekatan dengan gereja, sinagog dan masjid, diperkirakan bisa menampung 380 orang. Pembangunan kompleks ini diperkirakan akan menelan biaya 43,5 juta euro atau sekitar 60 milyar rupiah, yang sepenuhnya berasal dari sumbangan masyarakat. Dalam kampanye pengumpulan dana secara online, ketiga pemuka agama itu mengajak seluruh orang dari berbagai pelosok dunia untuk berkontribusi membeli batu bata bagi bangunan itu sehar 10 euro atau sekitar 15 ribu rupiah. Sejak peluncuran kampanye itu awal Juni lalu, sudah terkumpul 35 ribu euro atau sekitar 50 juta rupiah.

Meski pembangunan “House of One” baru akan dimulai awal 2016 mendatang, lokasi itu sudah dipenuhi ratusan orang yang ingin menyampaikan doa. Akhir pekan lalu sekitar 150 orang datang untuk berdoa bagi perdamaian di Timur Tengah dan berakhirnya konflik Israel-Palestina.

XS
SM
MD
LG