Tautan-tautan Akses

Sebagian Warga Fukushima yang Mengungsi Diam-Diam Kembali ke Rumah


Ahli radiasi dari Greenpeace memonitor tingkat radiasi di kampung Namie, 40 kilometer dari PLTN Fukushima (8/4).
Ahli radiasi dari Greenpeace memonitor tingkat radiasi di kampung Namie, 40 kilometer dari PLTN Fukushima (8/4).

Sebagian penduduk yang dipaksa meninggalkan kediaman mereka sebulan lalu, ketika radiasi mulai menyebar dari PLTN Jepang yang rusak diam-diam mulai kembali ke zona berbahaya tersebut.

Di Namie, yang berjarak sekitar 15 Km dari PLTN Fukushima, seekor anjing yang menyeberangi jalan utama adalah satu-satunya tanda kehidupan. Lampu lalu lintas masih berganti warna merah dan hijau. Tetapi dalam waktu satu jam, sedikit sekali kendaraan yang lewat perempatan tadi dan tidak mengacuhkan sinyalnya.

Kesenyapan itu terhenti ketika gempa susulan mengguncang bangunan kota yang telah rusak dan trotoar bergetar.

Di tempat lain di perfektur Fukushima, guncangan tadi mematikan listrik bagi ribuan rumah dan untuk sementara menghentikan para pekerja yang memperbaiki PLTN yang rusak itu.

Gempa tersebut membuat tiga anggota keluarga Yamagata keluar ke jalan dari dalam toko farmasi mereka, untuk mengambil obat.

Chieko Yamagata mengatakan terpapar akan tingkat radiasi yang lebih tinggi selama beberapa jam tidak mengkhawatirkannya.Yamagata mengatakan dia merasa frustasi telah mengungsi selama sebulan dan itu tidak akan mencegahnya untuk kembali sebentar ke rumahnya.Tetapi ia dan keluarganya tidak berpikir akan melanjutkan hidup di tempat ini.

Dia mengatakan akan sangat mustahil untuk bisa tinggal lagi di tempat ini. Dia menyebut kota yang berpenduduk 22.000 jiwa itu sekarang tinggal sejarah.

Pada satu waktu di bulan Maret, tingkat radiasi di Namie tercatat 1600 kali lebih tinggi dari normal. Tingkat radiasi telah turun secara drastis sejak itu, tetapi kota tersebut masih dianggap sebagai daerah berbahaya

Bagian-bagian kota itu, berada diluar zona berbahaya 20 Km, dimana sebelumnya warga dianjurkan berdiam di rumah, sekarang ini diperintahkan untuk mengungsi.

Seorang lelaki, spesialis pendingin PLTN Fukushima berusia 48 tahun melewati Namie hari Selasa. Dia mengatakan ia merasa pulang ke rumah dan mengambil segel pribadinya untuk stempel dokumen hukum.

Penduduk Namie itu mengatakan polisi yang memblokir jalan berusaha meyakinkannya untuk tidak kembali ke rumah walau sebentar saja. Tetapi ia tahu hari ini mungkin kesempatan terakhirnya sebelum batas kawasan terlarang dijadikan ketetapan hukum. Dia memperkirakan hal itu tak terelakkan karena kecelakaan nuklir itu dinyatakan mencapai tingkat tujuh pada skala kecelakaan nuklir internasional.

Pejabat jepang mengatakan kenaikan dari tingkat lima dibuat berdasarkan jumlah radiasi yang terpancar ke udara dari PLTN Fukushima dalam bulan terakhir ini.

XS
SM
MD
LG