Tautan-tautan Akses

Kelompok 'Sea Shepherd' Berhasil Tekan Perburuan Ikan Paus


Kapal kelompok Sea Shepherd, Bob Barker (kanan) berusaha memblokir kapal pabrik pengolah ikan paus Jepang 'Nisshin Maru' di Laut Selatan.
Kapal kelompok Sea Shepherd, Bob Barker (kanan) berusaha memblokir kapal pabrik pengolah ikan paus Jepang 'Nisshin Maru' di Laut Selatan.

Kelompok perlindungan alam Sea Shepherd berhasil menekan armada kapal penangkapan ikan paus di Laut Selatan untuk menghentikan perburuannya.

Para aktivis organisasi Sea Shepherd mengatakan mereka telah meraih kemenangan yang menentukan terhadap armada kapal penangkap ikan paus Jepang yang memperoleh kurang dari 30 persen jumlah penangkapan tahunannya.

Selama hampir sepuluh tahun organisasi anti-penangkapan ikan paus yang berpusat di Amerika itu telah melacak kapal-kapal penangkap ikan paus ke Laut Selatan dalam upaya menghentikan penangkapan ikan paus mereka.

Upaya penghentian penangkapan ikan paus yang sekarang ini disebut Operation Divine Wind yang diambil dari istilah yang digunakan untuk penerbang-penerbang kamikaze Jepang dalam Perang Dunia Kedua.

Kapal kelompok Sea Shepherd yang bernama Bob Baker berlayar ke Hobart disambut sejumlah kecil massa Rabu lalu. Di atas kapal itu terdapat 28 awak sukarelawan, separuh di antaranya warga Australia.

Mereka berharap kerugian ekonomi akan segera memaksa Jepang mengakhiri penangkapan ikan paus yang kontroversial di perairan kutub selatan, Antartika.

Kapten kapal Bob Baker, Peter Hammarstedt, mengatakan bahwa ia terkejut dengan betapa cepatnya orang-orang Jepang itu menghentikan kegiatan mereka ketika terpergok.

“Bagi kami itu bukan konfrontasi dramatis yang luar biasa. Segera setelah Nissin Maru, kapal pabrik pengolah ikan paus, melihat kami di cakrawala, mereka segera mengubah haluan pulang ke Jepang. Tahun ini armada penangkapan ikan paus Jepang memutuskan bahwa dari pada berkonfrontasi dengan kami mereka mempersingkat masa penangkapan ikan paus, dan hasilnya kami bisa menyelamatkan 768 ekor ikan paus dari pembunuhan,” paparnya.

Badan Perikanan Jepang membantah tuduhan bahwa kapal-kapal penangkap ikan paus diganggu oleh para aktivis dan berkeras mengatakan, mereka meninggalkan Laut Selatan “sesuai dengan rencana”. Armada kapal itu menghentikan penangkapan ikan paus tahunan dengan membawa hanya sepertiga hasil tangkapan dari yang biasa.

Lembaga bernama Institute of Cetacean Research yang mensponsori kegiatan penangkapan ikan paus Jepang menuduh para aktivis Sea Shepherd berusaha menyabot kapal pabrik ikannya, Nissin Maru, dengan memasang tali-tali yang dilengkapi kaitan dan melemparkan botol-botol berisi cat.

Penangkapan ikan paus komersial telah dilarang sejak 25 tahun lalu, tetapi Jepang ingin menangkap sekitar 1.000 ikan paus tiap tahun dalam apa yang disebutnya program riset ilmiah.

Pemerintah Australia menyambut gembira pengakhiran sebelum waktunya masa penangkapan ikan paus oleh Jepang, dan mengatakan bahwa penangkapan ikan paus melanggar hukum internasional. Karena itu, Australia terus melakukan tindakan hukum untuk menghentikan penangkapan ikan paus tahunan di pengadilan internasional.

XS
SM
MD
LG