Tautan-tautan Akses

Rusia Sebut Tuduhan Doping 'Tak Berdasar'


Badan anti-doping nasional, RUSADA di Moskow, Rusia, Senin, 9 November 2015. (AP Photo/Alexander Zemlianichenko)
Badan anti-doping nasional, RUSADA di Moskow, Rusia, Senin, 9 November 2015. (AP Photo/Alexander Zemlianichenko)

Rusia hari Selasa (10/11) menyebut tuduhan bahwa atlet-atletnya terlibat dalam kasus doping yang luas dan upaya untuk menutup-nutupinya “tak berdasar”. Rusia juga menegaskan bahwa kebijakan-kebijakannya tunduk pada peraturan badan anti-doping dunia (WADA) dan Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Pernyataan itu muncul sehari setelah WADA mengeluarkan laporan doping yang mengaitkan para atlet, pembimbing, pelatih, dokter dan berbagai institusi Rusia, termasuk badan antidoping negara itu dan sebuah laboratorium terakreditasi di Moskow yang melakukan tes doping pada Olimpiade 2014 di Sochi.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan hari Selsa bahwa belum ada bukti yang diajukan untuk mendukung klaim itu.

Sementara itu, Kementerian Olahraga Rusia menyatakan sadar akan masalah dalam dunia atletik Rusia dan menyatakan komitmennya untuk memberantas doping dalam olahraga. Kementerian menyatakan siap bekerjasama dengan WADA untuk memberantas pelanggaran yang dilakukan oleh badan antidoping dan laboratoriumnya.

Laporan WADA yang dilansir hari Senin itu merekomendasi Komite Olimpiade Internasional dan IAAF, badan pengurus olahraga atletik internasional, agar menskors Rusia dari berbagai kompetisi.

Ketua persatuan atletik Australia Phil Jones juga menyerukan larangan terhadap Komite Olimpiade Rusia. Ia mengatakan hari Selasa bahwa tidak cukup waktu sebelum Olimpiade musim panas mendatang di Brazil untuk memastikan para atlet Rusia bersih dari doping. Ketua persatuan atletik Inggris juga menyatakan kepada BBC bahwa Rusia seharusnya dilarang bertanding di Rio de Janeiro.

Ketua IAAF Sebastian Coe memberi waktu Rusia hingga akhir pekan ini untuk menanggapi tuduhan-tuduhan yang ia sebut “mengkhawatirkan.”

Laporan itu dikeluarkan menyusul investigasi selama 10 bulan oleh sebuah komisi independen oleh Badan Anti-doping Dunia.

Komisi tersebut merekomendasikan agar WADA menyatakan Rusia tidak mematuhi peraturan anti-doping global.

Pada konferensi pers hari Senin, mantan presiden WADA Dick Pound membahas temuan-temuan itu, yang ia sebut doping yang “disponsori negara”. Ia menyamakan kecurangan itu dengan “sistem Uni Soviet yang lama.”

Sementara itu, dalam suatu pernyataan terpisah Kementerian Olahraga Rusia mengatakan menyadari akan masalah di dunia atletik Rusia dan menyatakan komitmennya untuk memberantas doping dalam olahraga. Kementerian menyatakan siap bekerjasama dengan WADA untuk mengatasi pelanggaran yang dilakukan oleh badan antidoping dan laboratoriumnya. [uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG