Tautan-tautan Akses

Laporan: Militer Rusia Makin Sering Langgar Wilayah Eropa


Sebuah pesawat tempur jenis MiG-29 Rusia terbang di atas wilayah Slovyanks, Ukraina timur bulan Mei lalu (foto: dok).
Sebuah pesawat tempur jenis MiG-29 Rusia terbang di atas wilayah Slovyanks, Ukraina timur bulan Mei lalu (foto: dok).

Laporan itu muncul setelah militer Rusia secara intensif selama berbulan-bulan melakukan penerbangan yang diduga untuk menyelidiki pertahanan NATO.

Kelompok think tank keamanan yang berpusat di London menuduh Rusia "menyerempet bahaya" karena melakukan apa yang mereka sebut serangkaian pelanggaran wilayah udara, penghadangan di laut dan serangan simulasi "yang sangat mengganggu" terhadap negara-negara Barat.

Pesawat Rusia telah mendekati atau melanggar wilayah udara NATO hampir 40 kali dalam delapan bulan terakhir. Demikian dikatakan Jaringan Kepemimpinan Eropa. Laporan yang dirilis organisasi itu menyebutkan satu penerbangan nyaris menabrak pesawat penumpang sipil di atas Denmark.

Ada juga dugaan keberadaan kapal selam Rusia di perairan Swedia, menyebabkan operasi pencarian yang luas, serta penculikan seorang perwira intelijen Estonia dan bahkan simulasi serangan rudal terhadap Amerika.

Jonathan Eyal, Direktur Internasional Royal United Services Institute mengatakan, "Apa yang dipertaruhkan sebenarnya sangat jelas. Apa yang kita lihat adalah upaya menembus jaminan dan kredibilitas jaminan keamanan, yang telah diberikan Barat kepada negara-negara bekas komunis."

Jaminan itu telah diberikan dalam janji-janji tertulis dan berupa pos-pos kecil seperti yang didirikan di Polandia. Tetapi kini, fasilitas-fasilitas itu sedang diperluas, dan negara-negara NATO mengadakan lebih banyak latihan di kalangan mereka sendiri maupun dengan negara-negara mitra di perbatasan Rusia, seperti yang dilakukan di Ukraina.

"Apa yang kita lakukan adalah menyampaikan pesan kepada Moskow bahwa kita tidak memancing konflik. Kita tidak mencari ketegangan. Tetapi kita juga tidak takut akan hal itu," tambah Eyal.

Kalangan pakar mengatakan sikap militer Rusia yang lebih tegas di Eropa adalah bagian dari menguji kesiagaan militer Barat, selain untuk konsumsi dalam negeri.

Namun, itu bukan ancaman militer yang serius, menurut Douglas Barrie dari Institut Internasional untuk Kajian Strategis.

"Yang dihadapi NATO kini bukanlah angkatan udara Rusia yang besar seperti pada semasaUni Soviet dulu. Angkatan Udara Rusia sekarang jauh lebih kecil, jauh lebih lemah dibanding kekuatan Angkatan Udara Soviet tahun 1980-an,” kata Barrie.

Tetapi, lonjakan investasi telah memungkinkan peningkatan penerbangan Rusia itu. Dan modernisasi lebih lanjut akan dilakukan dalam tahun-tahun mendatang.

Barrie menambahkan, "Menurut saya, itu menunjukkan tingkat ambisi di kalangan elit Rusia."

Kalangan pakar mengatakan itu adalah ambisi untuk mencegah perluasan NATO lebih jauh ke perbatasan Rusia, dan bahkan memaksa NATO agar mencabut janji-janjinya melindungi negara-negara bekas Uni Soviet.

Recommended

XS
SM
MD
LG