Ribuan warga sipil pergi meninggalkan ibukota negara bagian Unity, Sudan Selatan, di tengah-tengah kekhawatiran akan munculnya bentrokan baru antara tentara pemerintah dan pasukan pemberontak yang mengontrol kota itu.
Dalam serangkaian pesan Twitter, Kamis, dari kota Bentiu, pejabat urusan kemanusiaan PBB Toby Lanzer mengatakan, ia tidak melihat kehadiran warga sipil di pusat kota, dan bahwa toko-toko di pasar utama Bentiu telah dijarah dan sebagian besar dirusak.
Laporan-laporan dari kawasan tersebut mengatakan, pasukan militer yang setia pada Presiden Salva Kiir bergerak memasuki kota itu, yang telah dikuasai selama beberapa pekan oleh para pemberontak yang mendukung saingan presiden, Riek Machar.
Delegasi dari kedua pihak sedang merundingkan usulan gencatan senjata dalam pembicaraan perdamaian di Ethiopia. Berita terakhir menyebutkan, pembicaraan terganjal oleh penolakan pemerintah untuk membebaskan 11 tahanan politik sebagaimana dituntut para pemberontak.
Lebih dari 1.000 orang tewas dalam kekerasan hampir sebulan di Sudan Selatan. Sekitar 200 ribu orang terpaksa mengungsi.
Dalam serangkaian pesan Twitter, Kamis, dari kota Bentiu, pejabat urusan kemanusiaan PBB Toby Lanzer mengatakan, ia tidak melihat kehadiran warga sipil di pusat kota, dan bahwa toko-toko di pasar utama Bentiu telah dijarah dan sebagian besar dirusak.
Laporan-laporan dari kawasan tersebut mengatakan, pasukan militer yang setia pada Presiden Salva Kiir bergerak memasuki kota itu, yang telah dikuasai selama beberapa pekan oleh para pemberontak yang mendukung saingan presiden, Riek Machar.
Delegasi dari kedua pihak sedang merundingkan usulan gencatan senjata dalam pembicaraan perdamaian di Ethiopia. Berita terakhir menyebutkan, pembicaraan terganjal oleh penolakan pemerintah untuk membebaskan 11 tahanan politik sebagaimana dituntut para pemberontak.
Lebih dari 1.000 orang tewas dalam kekerasan hampir sebulan di Sudan Selatan. Sekitar 200 ribu orang terpaksa mengungsi.
