Tautan-tautan Akses

Rusia Tak Hiraukan Seruan Boikot Piala Dunia 2018


Konstruksi stadion baru tempat penyelenggaraan pertandingan Piala Dunia 2018 di St. Petersburg, Rusia.
Konstruksi stadion baru tempat penyelenggaraan pertandingan Piala Dunia 2018 di St. Petersburg, Rusia.

Vyacheslav Koloskov, mantan wakil presiden FIFA, mengatakan upaya-upaya untuk menghambat jalannya kejuaraan akan gagal.

Rusia akan menjadi tuan rumah yang baik bagi Piala Dunia 2018, demikian menurut presiden kehormatan Serikat Sepakbola Rusia kepada Reuters, sebagai respon atas seruan Presiden Ukraina Petro Poroshenko kepada negara-negara sekutu mereka untuk memboikot ajang akbar tersebut.

Vyacheslav Koloskov, mantan wakil presiden FIFA, mengatakan upaya-upaya untuk menghambat jalannya kejuaraan akan gagal, seperti halnya seruan memboikot Olimpiade Musim Dingin Sochi tahu lalu sebagai protes atas UU propaganda anti-gay Rusia.

"Mengenai boikot, sayangnya Poroshenko bukan orang pertama yang bicara tentang ini," ujar Koloskov kepada Reuters.

"Tidak ada yang dapat melakukan apa-apa (untuk memboikot Sochi) waktu itu dan saya rasa hal yang sama akan terjadi dengan Piala Dunia," kata Koloskov.

"Sepp Blatter sering mengatakan politik adalah politik dan sepakbola adalah sepakbola. Tentu saja ia tidak akan membiarkan boikot ini terjadi. Di Ukraina, mereka tidak tahu lagi apa yang ingin mereka capai. Pertama satu hal, lalu yang lain, lalu yang lainnya lagi...."

"Mereka tidak akan mencapai apapun. Kami akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan kami akan menjadi tuan rumah yang baik," janji Koloskov.

"Saya tidak akan membandingkannya dengan Olimpiade 1980 di mana sejumlah negara memboikot karena motif politik," tambahnya.

Koloskov mengatakan bila sebuah negara lolos kualifikasi untuk bermain tapi tidak mengambil bagian dalam Piala Dunia, negara tersebut akan dilarang untuk bermain pada Piala Dunia berikutnya. "FIFA sangat tegas dalam hal ini," katanya. "Saya rasa tidak satu pihak yang akan mengambil risiko memboikot mengingat konsekuensinya."

FIFA belum memberi komentarnya, walaupun Presiden Blatter mengatakan September lalu bahwa "pemboikotan dalam olahraga tidak pernah ada manfaatnya."

Blatter juga mengatakan bahwa Rusia dan Ukraina mungkin akan ditempatkan pada grup yang berbeda pada Piala Dunia 2018 jika Ukraina lolos kualifikasi dan hubungan antara kedua negara tersebut belum membaik.

Poroshenko menggunakan media sosial untuk menyerukan boikot, seperti ia tulis di Twitter: "Selama ada pasukan Rusia di Ukraina, saya yakin penyelenggaran Piala Dunia di negara itu (Rusia) tidaklah mungkin."

Dalam sebuah wawancara dengan harian Jerman Bild, Poroshenko mendesak negara-negara sekutunya untuk mempertimbangkan boikot bila Moskow tidak menarik mundur pasukan-pasukannya ke luar dari teritori Ukraina.

Sementara itu, Poroshenko meminta kepada Kanselir Jerman Angela Merkel untuk mendorong sanksi lebih berat kepada Rusia karena menurut Parashenko, kelompok separatis pro-Rusia telah berkali-kali melanggar gencatan senjata yang diperantarai oleh Merkel bulan lalu.

XS
SM
MD
LG