Tautan-tautan Akses

Rentetan Tembakan Senjata Api Terdengar di Tengah Kota Kairo


Bentrokan terus berlanjut antara para demonstran pro-dan anti-pemerintah di Kairo, yang berlanjut Kamis pagi (2/3).
Bentrokan terus berlanjut antara para demonstran pro-dan anti-pemerintah di Kairo, yang berlanjut Kamis pagi (2/3).

Saksi mata mengatakan paling sedikit empat orang telah tewas dalam kekerasan terbaru di daerah sekitar Tahrir Square, Kairo.

Rentetan tembakan senjata api terdengar Kamis pagi di daerah di sekitar Tahrir Square, Kairo, sementara para demonstran pro dan anti-pemerintah tetap tidak mempedulikan jam malam pada malam sebelumnya.

Laporan berita mengutip saksi mata mengatakan paling sedikit empat orang telah tewas dalam kekerasan terbaru ini.

Bentrokan di sana-sini terus terjadi sementara matahari terbit, Kamis, dengan sejumlah kecil demonstran melemparkan batu. Pasukan angkatan bersenjata Mesir telah menahan beberapa orang di daerah itu, tetapi tidak jelas siapa yang telah ditahan.

Pada hari Rabu, bentrokan dengan kekerasan pecah ketika para pendukung Presiden Mesir Hosni Mubarak menyerbu Tahrir Square dan berhadap-hadapan dengan para demonstran yang menuntut pengakhiran 30 tahun kekuasaan Mubarak. Para dokter mendirikan klinik darurat dalam masjid dekat Tahrir Square untuk menolong lebih dari 640 korban cedera. Kementerian kesehatan Mesir mengatakan tiga orang tewas dalam bentrokan, Rabu.

Para wartawan mengatakan pasukan Mesir semula melepaskan tembakan peringatan dalam usaha mengakhiri kekacauan. Tetapi, militer membatasi diri mereka denga hanya mengawal Museum Mesir dan menggunakan semprotan air untuk memadamkan api yang diakibatkan bom api.

Demonstran anti-pemerintah menuduh rezim Mubarak mengerahkan pasukan preman bayaran dan polisi berpakaian preman untuk menumpas demonstrasi, yang telah berlangsung selama sembilan hari ini. Mereka menunjukkan lencana polisi yang mereka katakan dirampas dari penyerang mereka, banyak dari mereka bersenjatakan pentungan, pisau dan senjata lain.

Televisi negara Mesir mengutip Kementerian Dalam Negeri membantah bahwa polisi berpakaian preman terlibat dalam aksi kekerasa.

Mubarak, 82 tahun, mengumumkan Selasa malam dia tidak akan mencalonkan diri lagi untuk masa jabatan berikut bulan September, tetapi dia bertekad untuk tetap menjabat hingga September.

XS
SM
MD
LG