Tautan-tautan Akses

Rekonstruksi Afghanistan Termahal dalam Sejarah AS


John Sopko, Inspektur Jendreal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan di Washington (foto: dok).
John Sopko, Inspektur Jendreal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan di Washington (foto: dok).

Hingga saat ini pemerintah Amerika telah memberikan bantuan lebih dari 104 miliar dolar untuk pembangunan kembali Afghanistan.

Inspektur Jendreal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan di Washington mengatakan, Amerika telah memberikan bantuan lebih dari 104 miliar dolar untuk membangun kembali Afghanistan, lebih banyak uang dari yang dibelanjakan Amerika untuk negara lain dalam sejarah negara itu.

Tetapi kata John Sopko, meskipun investasi besar-besaran seperti itu, korupsi dan perdagangan narkoba yang berkembang di sana dan Afghanistan tidak mampu membayar dan mempertahankan proyek-proyek yang diupayakan Amerika.

Jadi, pada akhirnya, kata Sopko, berbicara di Universitas Georgetown Jumat (13/9), “tampaknya kita menciptakan sebuah pemerintahan yang tidak mampu dibiayai rakyat Afghanistan.”

Amerika dan donor internasional mendanai lebih dari 60 persen anggaran nasional Afghanistan.

Sementara tenggat waktu bagi penarikan semua pasukan tempur internasional dari negara itu semakin mendekat, Kongres telah meng-anggarkan 16 miliar dolar untuk tambahan dana rekonstruksi.

Sopko mengatakan sejauh ini telah gagal untuk secara efektif mengatasi korupsi di Afghanistan. Ditambahkannya, senjangnya mengejutkan mengingat Afghanistan adalah salah satu negara paling korup di dunia dan Amerika membelanjakan miliaran dolar disana.

Ia juga mengecam usaha Washington senilai 7,6 miliar dolar untuk memerangi industri candu. Tanpa strategi kontra-narkotika yang efektif dan kemauan politik dari Afghanistan, Sopko memperingatkan, negara itu bisa menjadi sebuah negara penjahat narkotika.

Sopko mengatakan, penting untuk punya pengawasan yang ketat terhadap belanja Amerika di Afghanistan, tetapi ia mencatat bahwa dengan pengunduran diri militer, mengusahakan akuntabilitas lebih besar di dalam sebuah lingkungan berbahaya merupakan sebuah tantangan yang sulit.

Sopko, mantan penuntut, ditugaskan menjabat sebagai Inspektur Jenderal pada 2012, dan ia dikenal di Washington pada pendiriannya yang tegas menentang korupsi dan ketidak-efisienan pemerintah.

XS
SM
MD
LG