Tautan-tautan Akses

Ratusan Migran Padati Stasiun Kereta Api Budapest


Para migran tidur di stasiun kereta Keleti di Budapest, Hungaria, Kamis (3/9).
Para migran tidur di stasiun kereta Keleti di Budapest, Hungaria, Kamis (3/9).

PM Hungaria Viktor Orban hari Kamis (3/9) mengatakan isu migran di perbatasan Hungaria bukanlah masalah Eropa, tetapi masalah Jerman.

Para migran yang berharap untuk melakukan perjalanan ke arah barat telah membanjiri stasiun kereta api utama di Budapest setelah stasiun itu dibuka kembali oleh polisi, namun para pejabat Hungaria mengatakan tidak akan ada kereta ke Eropa Barat.

Polisi meninggalkan stasiun kereta api Keleti hari Kamis (3/9), setelah kebuntuan dua hari dan ratusan migran berharap untuk naik kereta ke Jerman, di mana mereka akan mengajukan permohonan suaka.

Tapi walaupun para migran itu diizinkan masuk ke stasiun, tidak jelas ke mana mereka akan pergi, tanpa pilihan kereta ke arah barat. Ribuan orang migran yang terdampar di Budapest tersebut menuntut perlakuan yang lebih baik.

"Tidak ada yang membantu kami. Mereka pembohong besar. Mereka bicara tentang hak asasi, tentang hukum internasional. Tetapi hukum internasional dan hak asasi apa yang mereka terapkan?," keluh Mohammed, seorang migran di Budapest.

Hari Senin, pihak berwenang Hungaria mengizinkan orang melakukan perjalanan ke arah barat dari stasiun Keleti tanpa visa Uni Eropa, tidak lama setelah Jerman mengumumkan akan menerima aplikasi suaka. Namun pada hari Selasa, para pejabat Hungaria tiba-tiba menolak orang-orang untuk pergi ke Jerman tanpa visa.

Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban hari Kamis (3/9) membela cara negaranya menangani krisis migran itu, setelah bertemu para pemimpin Uni Eropa di Brussels, Belgia.

"Kami orang-orang Hungaria dilanda ketakutan, orang-orang di Eropa penuh ketakutan karena melihat para pemimpin Eropa, termasuk para perdana menteri, tidak mampu mengendalikan situasi," kata Orban.

Orban menegaskan bahwa isu migran di perbatasan Hungaria bukanlah masalah Eropa, tetapi masalah Jerman.

"Ini bukan masalah Eropa. Ini masalah Jerman. Tidak seorang pun mau tinggal di Hungaria, jadi kami tidak menghadapi kesulitan dengan orang-orang yang ingin tinggal di Hungaria. Tetapi faktanya, tidak ada yang mau tinggal di Hungaria, maupun di Slovakia, tidak juga di Polandia maupun di Estonia. Semua pengungsi ingin pergi ke Jerman," tambah Orban.

Menteri-menteri luar negeri Italia, Perancis dan Jerman hari Rabu menandatangani dokumen bersama yang menyerukan "respon yang kuat terhadap krisis itu." Ke 28 negara anggota Uni Eropa berencana mengadakan pembicaraan darurat mengenai masalah tersebut, 14 September.

Uni Eropa telah berjuang mengatasi situasi pengungsi terburuk sejak Perang dunia II. Ratusan ribu orang telah tiba di perbatasan negara-negara anggota Uni Eropa dalam satu tahun ini. Mereka melarikan diri dari konflik dan kemiskinan di Suriah dan bagian-bagian lain di Timur Tengah, Asia dan Afrika.

XS
SM
MD
LG