Tautan-tautan Akses

Putin Ingin Pulihkan Sepenuhnya Hubungan dengan Turki


Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan di istana Konstantin di luar kota St.Petersburg, Rusia (9/8). (AP/Alexander Zemlianichenko)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan di istana Konstantin di luar kota St.Petersburg, Rusia (9/8). (AP/Alexander Zemlianichenko)

Analis mengatakan tidak ada jaminan Rusia dan Turki bisa mengatasi perbedaan mereka terkait konflik Suriah.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah setuju untuk mengupayakan pemulihan hubungan dengan Turki secara penuh, tapi ia mengatakan membangun kembali hubungan perdagangan akan memakan waktu.

“Di hadapan kita membentang pekerjaan sulit untuk menghidupkan kembali kerjasama perdagangan dan ekonomi. Proses ini sudah dimulai tapi akan membutuhkan waktu," kata Putin hari Selasa (9/8) setelah pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Saint Petersburg.

Erdogan mengatakan kedua negara akan memulihkan target perdagangan tahunan sebesar US$100 miliar dan mempercepat pemulihan hubungan penerbangan carter.

Pemimpin Turki itu juga mengatakan siap untuk membangun jalur pipa gas dengan Rusia dan merundingkan perjanjian untuk membangun PLTN pertama Turki.

Kedua presiden sepakat untuk bertemu lagi untuk mencari persamaan pandangan mengenai bagaimana menyelesaikan krisis di Suriah. Turki dan Rusia mendukung pihak yang berlawanan dalam perang saudara Suriah.

Marc Pierini, peneliti tamu pada lembaga kajian Carnegie Europe dan mantan duta besar Uni Eropa untuk Turki mengatakan kepada VOA tidak ada jaminan Rusia dan Turki bisa mengatasi perbedaan mereka terkait konflik Suriah. [my/al]

XS
SM
MD
LG