Presiden Rusia Vladimir Putin terbang ke Beijing hari Minggu (14/5) untuk menghadiri konferensi puncak 27 negara tentang apa yang disebut One Belt One Road atau OBOR.
Proyek raksasa yang dipimpin China itu akan menghidupkan kembali rute perdagangan yang disebut Jalan Sutra dan rute pelayaran laut dengan memperluas investasi dalam bidang infrastruktur yang menghubungkan Asia, Afrika dan Eropa.
Walaupun China berencana akan mengeluarkan puluhan milyar dolar untuk mengongkosi proyek besar itu, tidak banyak rincian tentang pelaksanaannya.
Karena tiadanya rincian dan prospek jangka panjang proyek itu, sebagian pengamat menyimpulkan bahwa proyek Jalan Sutra baru itu lebih banyak aspek politik dan simbolisnya saja. Tapi para analis di Moskow mengatakan, Rusia tampaknya berminat karena ada kemungkinan akan mendapat pendanaan untuk proyek China itu.
“Perekonomian Rusia memerlukan penanaman modal asing dan Rusia berharap mendapat sebagian dana investasi lewat OBOR,” kata Peter Topychkanov yang bekerja pada Pusat Carnegie di Moskow.
Rusia juga ingin menghidupkan kembali Persatuan Ekonomi Eurasia yang sedang sekarat dengan menghubungkannya dengan OBOR, dan Rusia juga ingin membuat negara-negara Eropa khawatir dengan adanya kerjasama ekonomi Rusia-China, kata Topychkanov lagi.
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah mendanai berbagai proyek OBOR sampai 300 milyar dollar, dan kata pejabat China, lebih dari 50 perjanjian baru akan ditandatangani di Beijing minggu depan. [ii]
