Tautan-tautan Akses

Proyek Bendungan Sungai Mekong Picu Kontroversi


Warga desa Thailand berunjuk rasa menentang rencana pembangunan bendungan di Sungai Mekong, di luar sebuah perusahaan konstruksi di Bangkok, Thailand, 24 April 2012 (Foto: dok).
Warga desa Thailand berunjuk rasa menentang rencana pembangunan bendungan di Sungai Mekong, di luar sebuah perusahaan konstruksi di Bangkok, Thailand, 24 April 2012 (Foto: dok).

Rencana China untuk membangun sebuah bendungan di Mekong menimbulkan kontroversi besar, karena kekhawatiran akan dampak sosial dan lingkungan hidup di sekitar proyek tersebut.

China tidak saja telah membangun bendungan hidroelektrik terbesar di dunia – “The Three Gorges Dam” – tetapi juga memiliki bendungan terbanyak di dunia. Selain membangun bendungan di China. perusahaan-perusahaan China dikenal ahli membangun bendungan di negara lain.

Menurut data dari kelompok “International Rivers”, beberapa bank dan perusahaan China telah membantu membangun ratusan bendungan di puluhan negara terutama di Afrika dan Asia Tenggara.

“Perusahaan-perusahaan China terlibat dalam empat – mungkin lima – dari 11 bendungan utama, serta banyak bendungan pada anak sungai. Jadi, peran China merupakan faktor penting dalam semua pembangunan infrastruktur, khususnya di Laos dan Kamboja, khususnya dalam pembangunan bendungan-bendungan ini,” kata Richard Cronin – Direktur Program Asia Tenggara di “Stimson Center” yang memusatkan pada penelitian bendungan hidroelektrik trans-nasional di Sungai Mekong.

Namun metode yang digunakan untuk membangun bendungan-bendungan ini mulai dikecam karena dampak sosial dan lingkungan hidup proyek-proyek itu. Rencana China untuk membangun sebuah bendungan di Mekong menimbulkan kontroversi besar.

“Saya kira salah satu alasan timbulnya kontroversi ini adalah tidak adanya data yang jelas. tidak adanya pemahaman yang jelas tentang dampak bendungan itu terhadap arus di hilir – arus air dan arus lumpur,” kata Darrin Magee, pakar studi lingkungan di Hobart & William Smith College.

Sementara itu, Richard Cronin dari “Stimson Center” mengatakan China tidak transparan karena tidak mengungkap data hidrologi, informasi yang menurut China adalah rahasia negara. Yang memperumit hal ini, menurut Cronin, departemen yang mengurusi pembangunan bendungan ini tidak memiliki koordinasi dan setiap bendungan merupakan proyek yang berdiri sendiri.

Bendungan paling terkenal di Asia Tenggara yang dibangun oleh China adalah bendungan “Myitsone” di Myanmar.
XS
SM
MD
LG