Tautan-tautan Akses

Protes atas Hukuman Mati Anggota Partai Islam Bangladesh Terus Berlangsung


Para aktivis Jamaat-e-Islami, partai berhaluan Islam terbesar di Bangladesh, memblokir jalan dalam demonstrasi menentang penjatuhan hukuman mati terhadap salah seorang pemimpin partai itu (foto, 3/3/2013).
Para aktivis Jamaat-e-Islami, partai berhaluan Islam terbesar di Bangladesh, memblokir jalan dalam demonstrasi menentang penjatuhan hukuman mati terhadap salah seorang pemimpin partai itu (foto, 3/3/2013).

Bangladesh mengerahkan pasukan ke wilayah utara negara itu dalam upaya mengakhiri bentrokan antara polisi dan demonstran hari Minggu.

Demonstrasi memasuki hari keempat sejak hukuman mati dijatuhkan terhadap pemimpin oposisi berhaluan Islam. Pihak berwenang mengatakan sedikitnya enam orang tewas akibat aksi demonstrasi di berbagai lokasi.

Pejabat-pejabat mengatakan sedikitnya 49 orang tewas sejak dimulainya demonstrasi yang dipicu oleh penjatuhan hukuman mati terhadap Delwar Hossain Sayedee, anggota senior Partai Jamaat-e-Islami. Ia dijatuhi hukuman mati hari Kamis oleh pengadilan kejahatan perang setelah dinyatakan melakukan kekejaman, termasuk perkosaan dan pembunuhan massal.

Pengacara Sayedee menyebut keputusan itu tidak adil dan bertekad mengajukan banding.

Sayedee adalah anggota Partai Jamaat-e-Islami yang dijatuhi hukuman karena kejahatan perang sejak pengadilan itu dibentuk tahun 2010.

Tanggal 21 Januari, pengadilan itu menjatuhi hukuman mati in absentia kepada Abul Kalam Azad, menyatakan ia bersalah melakukan penyiksaan, perkosaan, dan genosida. Tanggal 5 Februari, pengadilan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup berdasarkan tuduhan serupa kepada Abdul Quader Mollah. Sedikitnya ada delapan lagi anggota Jamaat-e-Islami yang akan diadili.

Organisasi-organisasi HAM mempertanyakan ketidakberpihakan pengadilan itu, dan mengatakan anggota-anggota tim pembela mendapat tekanan luar biasa.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengimbau pihak-pihak di Bangladesh agar menghentikan kekerasan dan menyampaikan pandangan mereka secara damai.

Bangladesh berperang selama sembilan bulan dengan Pakistan tahun 1971 untuk mendapatkan kemerdekaannya. Pemerintah Bangladesh mengatakan tiga juta orang tewas dalam kekerasan itu, walaupun taksiran lain memperkirakan jumlah yang tewas lebih sedikit.

Recommended

XS
SM
MD
LG