Tautan-tautan Akses

Protes Anti-Rasialisme Menyebar di Kampus-kampus AS


Para mahasiswa University California Los Angeles di Los Angeles berdemonstrasi untuk menunjukkan solidaritas kepada sesama mahasiswa demonstran di University of Missouri (12/11).
Para mahasiswa University California Los Angeles di Los Angeles berdemonstrasi untuk menunjukkan solidaritas kepada sesama mahasiswa demonstran di University of Missouri (12/11).

Protes telah menyebar di luar University of Missouri, di mana penjabat presiden baru telah diangkat setelah dua pejabat mengundurkan diri minggu ini terkait dugaan tidak sensitif atas isu-isu ras.

Rasa sakit hati dan kemarahan mengemuka di Twitter saat puluhan ribu mahasiswa kulit hitam dan minoritas lain menulis pengalaman pribadi mereka mengenai rasialisme di kampus-kampus universitas di Amerika Serikat.

Sementara itu, keresahan di kampus telah menyebar di luar University of Missouri, di mana penjabat presiden baru telah diangkat setelah dua pejabat mengundurkan diri minggu ini terkait dugaan tidak sensitif atas isu-isu ras.

Mulai dari ejekan mengenai rambut sampai ketakutan akan keamanan kampus, para mahasiswa di seluruh AS mengungkapkan perasaan terdalam mereka mengenai bagaimana rasanya menjadi orang berkulit hitam di kampus, lewat tagar #blackoncampus.

“Memberitahu pengurus kampus mengenai rasialisme, dan mereka menyuruh kita untuk menyelesaikannya. Seperti kita bukan mahasiswa saja di sana," tulis seseorang di Twitter.

"Selama lima tahun kuliah di Mizzou (University of Missouri), tinggal di dalam dan luar kampus, saya tidak pernah merasa aman," tulis yang lainnya.

Kicauan-kicauan lain mengemukakan kecilnya persentase kulit hitam dalam badan mahasiswa, atau adanya kemunafikan, "ketika mahasiswa kulit putih mengeluhkan kuota dan beasiswa minoritas, tapi tidak mengeluhkan pendaftaran berdasarkan 'warisan' atau keluarga."

Tagar #blackoncampus dibuat Rabu sore oleh organisasi Mizzou’s Concerned Student 1950 dan segera menjadi isu nasional. Hari Kamis pagi, koran ​New York Times melaporkan setidaknya sudah ada 65.000 kicauan di Twitter dengan tagar itu.

Tulisan-tulisan di Twitter itu mengirimkan pesan yang membakar dan sebagian besar tidak terdengar yang mencapai setidaknya satu kandidat calon presiden.

"Saya mendengarkan," tulis Senator Bernie Sanders dari Partai Demokrat di Twitter. "Ini waktunya membahas rasialisme struktural di kampus-kampus universitas."

Namun kandidat capres Partai Republik Donald Trump meremehkan hal itu dalam wawancara di Fox News hari Kamis. "Tuntutan-tuntutan mereka gila."

Keresahan Menyebar

Dekan mahasiswa di Claremont McKenna College di California mundur hari Kamis di tengah tuduhan bahwa ia tidak mendukung mahasiswa selain kulit putih. Dekan Mary Spellman mundur setelah dua mahasiswa beraksi mogok makan.

"Saya harap (pengunduran diri) ini akan membantu memungkinkan adanya diskusi yang betul-betul bijaksana, beradab dan produktif mengenai isu-isu sebenarnya dari keberagaman dibandingkan dengan inklusi yang dihadapi Claremont McKenna,” tulis Spellman.

Hari Rabu, ratusan mahasiswa di Ithaca College di New York berdemonstrasi untuk menuntut pengunduran diri presiden universitas mereka, atas dugaan lambatnya respon menangani isu-isu ras. Para mahasiswa di Smith College di Massachusetts keluar ruang kuliah untuk menunjukkan solidaritas dengan protes-protes lain.

​Di Yale University di Connecticut, ada gejolak sejak Halloween mengenai email-email dari seorang dekan dan seorang anggota fakultas. Dekan menyerukan para mahasiswa untuk tidak memakai kostum Halloween yang tidak menghina, sementara sang anggota fakultas menyerang sikap tersebut, menganggap tidak ada ruang bagi anak-anak muda untuk "sedikit menyebalkan."

Para mahasiswa di universitas-universitas lain juga telah merencanakan protes.

Mizzou

University of Missouri telah menunjuk pengurus senior yang baru-baru ini pensiun untuk menjadi penjabat presiden. Michael Middleton, yang berkulit hitam, akan memimpin sekolah sampai ada pengganti tetap untuk presiden yang mundur hari Senin, bersama dengan konselor sekolah.

"Warna kulit di negara ini adalah isu...yang mempengaruhi banyak keputusan yang dibuat, secara positif dan negatif. Kita harus memahaminya, menerimanya, dan melangkah di luar itu," ujar Middleton dalam sebuah konferensi pers.

Seorang pria kulit putih warga Missouri yang berusia 19 tahun yang dituduh mengeluarkan ancaman-ancaman teroris di media sosial untuk menembak para mahasiswa kulit hitam di kampus University of Missouri tidak diperbolehkan mendapat jaminan hari Kamis. Dokumen-dokumen pengadilan mengatakan Hunter Park memperlihatkan "ketertarikan mendalam" dalam pembantaian di sekolah Oregon baru-baru ini.

Polisi mengatakan ancaman-ancaman Park telah beredar di media sosial, termasuk aplikasi pesan bernama Yik Yak. Ia adalah mahasiswa Missouri University of Science and Technology di Rolla.

Seorang mahasiswa di Northwest Missouri State University di Maryville didakwa atas ancaman teroris karena pernyataan yang diduga dipasangnya di Yik Yak. [hd]

XS
SM
MD
LG