Keinginan Presiden Donald Trump mengurangi penerimaan pengungsi di Amerika menimbulkan beban bagi lapangan kerja di Amerika.
Pengurangan permukiman kembali bagi para pengungsi yang dimulai setelah pemberlakuan kepres Presiden Trump akhir Januari lalu telah mengakibatkan sedikitnya 300 PHK di sektor non-profit Amerika dan hampir 500 lapangan kerja di luar Amerika, demikian menurut data yang dikumpulkan VOA. Dalam beberapa kasus, pekerjaan yang dipangkas atau ditiadakan itu diberikan kepada pengungsi yang telah dimukimkan.
Ulasan atas beberapa siaran pers, laporan media dan informasi yang didapat dari survei yang dikirim VOA ke sembilan badan permukiman utama menunjukkan bahwa markas dan kantor lokal tujuh organisasi yang dikontrak oleh pemerintah untuk mengkoordinir pada awalnya – pengungsi yang ada di Amerika, telah dihentikan, demikian pula organisasi mitra dan afiliasinya.
VOA mendokumentasikan lebih dari 300 pekerjaan paruh dan penuh waktu yang dipangkas di Amerika itu mencakup :
* 140 pekerjaan di World Relief, dimana kantor-kantornya di Boise-Idaho, Columbus-Ohio, Miami-Florida, Tennessee dan Glenn Burnie-Maryland ditutup.
* 70-80 pekerjaan di Lutheran Immigration and Refugee Service LIRS
* 19 pekerjaan di US Committee for Refugee and Immigrants USCRI
* 17 pekerjaan di Church World Service CWS, teramsuk 10 pekerjaan di New York
* 15 pekerjaan di Exodus, afiliasti CWS di Indianapolis
* 13 pekerjaan di Catholic Charities of Tennessee, yang merupakan afiliasi US Conference of Catholic Bishop USCCB
* 8 pekerjaan di Community Refugee and Immigration Services
* 8 pekerjaan di Catholic Charities, San Antonio, yang merupakan afiliasi USCCB
* 6 pekerjaan di US Together di Colombus-Ohio
* 5 pekerjaan di Ethiopian Community Association of Chicago
* 4 pekerjaan di Catholic Charities of Southeast Michigan yang merupakan afiliasi USCCB
* 2 pekerjaan di Refugee Empowerment Center di Omaha-Nebraska
* 2 pekerjaan di Catholic Charities in Cleveland-Ohio yang merupakan afiliasti USCCB
Sejumlah organisasi lain melaporkan telah memangkas jam kerja pegawai atau tidak mengisi lowongan pekerjaan yang ada untuk menghemat anggaran.
Penghitungan ini belum lengkap karena dua dari sembilan organisasi permukiman kembali yang utama, yaitu Kementerian Migrasi Episkopal dan Komite Penyelamatan Internasional, tidak menanggapi permintaan informasi VOA atau membuat jawaban yang dikirim bisa dipublikasikan. Konferensi Wali Gereja Amerika yang secara historis merupakan salah satu lembaga permukiman kembali yang paling aktif bahkan menolak memberikan data atau komentar tentang PHK.
Setelah kepres pertama bulan Januari lalu yang diperkirakan akan menghentikan kedatangan pengungsi selama empat bulan dan memangkas seluruh jumlah itu pada tahun fiskal ini hingga 50 ribu orang, Donna Markham – Presiden and CEO Catholic Charities USA
mengatakan penangguhan program itu akan menimbulkan dampak pada sekitar 700 pekerjaan di badan-badan Catholic Charities di seluruh Amerika, “dimana PHK diperkirakan akan terjadi pada semua pekerjanya.” [em/jm]