Tautan-tautan Akses

Presiden Putin Setujui Doktrin Militer Baru Rusia


Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: dok).
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: dok).

Presiden Vladimir Putin menyetujui doktrin militer baru hari Jumat yang menggariskan ancaman, yang dikatakan Rusia timbul karena ekspansi NATO serta penumpukan militer di dekat perbatasannya.

NATO menambah kekuatan militernya di Eropa Timur tahun ini karena dukungan Rusia terhadap pemberontak di Ukraina Timur, Rusia mengatakan peningkatan kegiatan negara-negara sekutu barat di Eropa Timur dan sekitarnya melanggar hukum internasional.

Sumber-sumber yang memahami teks doktrin militer baru Putin mengatakan tampaknya dokumen itu mengacu khususnya pada Amerika, dalam mengutuk “tindakan-tindakan melawan hukum internasional yang bertujuan mengancam kedaulatan, kemerdekaan politik dan integritas wilayah negara-negara.”

Rusia mengatakan ini adalah ancaman terhadap “perdamaian dan keamanan internasional serta kestabilan global dan regional." Doktrin baru itu menyebut khusus ancaman sistem pertahanan anti misil balistik Barat.

Rusia mengatakan sistem pertahanan ini merusak stabilitas global dan keseimbangan kekuatan nuklir. Amerika dan sejumlah sekutunya memperluas sistem anti misil dalam beberapa tahun terakhir ini, kendati ditentang Rusia.

"NATO bukan ancaman bagi Rusia atau negara manapun," kata seorang pejabat NATO kepada VOA. "Semua langkah yang dilakukan NATO untuk menjamin keamanan negara anggotanya, jelas-jelas bersifat pertahanan, proporsional dan sesuai dengan undang-undanginternasional. Nyatanya, tindakan-tindakan Rusia-lah, termasuk yang sekarang dilakukan di Ukraina, yang melanggar hukum internasional dan merusak keamanan Eropa."

NATO kembali menyatakan maksudnya untuk terus menjalin hubungan konstruktif dengan Rusia, "namun ini hanya dapat terjadi jika Rusia mematuhiperaturan dan prinsip-prinsip internasional – termasuk hak setiap negara untuk menentukan masa depan mereka dengan bebas," kata pejabat NATO.

Karl Altau, direktur pelaksana Komite Nasional Gabungan Baltik Amerika (JBANC), mengatakan langkah Presiden Putin ini merupakan bukti bukti lagi bahwa ia terus berada pada jalur yang akan mengakibatkan pengucilan diri dan rejimnya.

“Ancamannya terhadap pihak-pihak yang dianggapnya musuh, khususnya NATO, tentu dimaksudkan untuk menakut-nakuti negara Barat dan menggalakkan patriotisme berlebihan rakyat yang dijejali propaganda di Federasi Rusia,” katanya.

Presiden Putin menandatangani doktrin militer yang direvisi itu hampir satu tahun setelah timbul konflik di Ukraina Timur, yang terpicu setelah unjuk rasa di Kyiv yang memaksa presidennya, seorang sekutu Rusia, mengasingkan diri ke Rusia.

Sejak itu, Rusia menganeksasi semenanjung Krimea Ukraina, dan pemberontak yang didukung Rusia memerangi pasukan pemerintah Ukraina di wilayah Ukraina timur.

NATO meningkatkan kekuatan militernya di Eropa Timur tahun ini karena dukungan Rusia terhadap pemberontak di Ukraina timur, namun Rusia terus menyangkal telah mendukung secara aktif pemberontakan yang terjadi.

Recommended

XS
SM
MD
LG