Penjabat sementara Presiden Zambia Guy Scott dalam sebuah pernyataan hari Rabu (17/12) mengatakan ia tidak akan mengundurkan diri karena tidak ada pasal dalam konstitusi Zambia yang mengatur seruan semacam itu.
Scott mengatakan hanya dirinya yang punya wewenang untuk mengadakan pertemuan kabinet dan pertemuan menteri-menteri kabinet lain apapun merupakan “aksi pengkhianatan yang serius”.
Penjabat sementara presiden itu mengatakan ia akan tetap berkuasa sampai pemilu diadakan tanggal 20 Januari. Scott tidak bisa mencalonkan diri dalam pemilu karena orang tuanya tidak dilahirkan di Zambia.
Scott menjadi kepala negara Afrika pertama yang berkulit putih dalam 20 tahun pada bulan Oktober ketika Presiden Michael Sata meninggal dan Scott, sebagai wakil Sata, menggantikannya.
