Tautan-tautan Akses

Presiden Universitas California akan Monitor Upaya Mengatasi Pelecehan Seksual di Kampus


Presiden Universitas California Janet Napolitano, San Fransisco, Calif.
Presiden Universitas California Janet Napolitano, San Fransisco, Calif.

Janet Napolitano, Presiden Universitas California, menyatakan keseriusan tekadnya untuk mengatasi masalah pelecehan seksual di kampus itu. Penasehat Universitas California, Nicholas Dirks, akan bertemu secara reguler dengannya setiap bulan untuk menyampaikan laporan tertulis mengenai masalah itu.

Presiden Universitas California Janet Napolitano hari Sabtu (26/3) mengumumkan akan memonitor dengan seksama upaya universitas itu untuk menjawab keluhan dan laporan pelecehan dan serangan seksual di kampus, pasca demonstrasi dan seruan atas apa yang dinilai sebagai tindakan disiplin yang ringan terhadap anggota kampus yang melecehkan staf dan mahasiswa Universitas California.

Napolitano dalam pernyataannya mengatakan Penasehat Universitas California Nicholas Dirks akan menyampaikan laporan tertulis kepadanya tentang rencana universitas itu mengatasi pelecehan dan serangan seksual di dalam kampus dan kedua akan bertemu secara langsung setiap bulan untuk membahas isu ini. Pertemuan pertama dijadwalkan akan berlangsung hari Jum’at mendatang (1/4).

Pengumuman Napolitano ini hanya berselang satu minggu setelah Dirks menyampaikan janji untuk mengatasi dan mencegah terjadinya pelecehan dan serangan seksual di kampus itu.

“Saya gembira bahwa Dirks sepakat bahwa isu ini membutuhkan perhatian dan langkah-langkah yang efektif. Kami sama-sama yakin bahwa Universitas California perlu memiliki fokus dan kompetensi yang sama dalam menangani penyelidikan terhadap pelecehan dan serangan seksual, sebagaimana tertuang dalam misi penelitian dan pendidikan kampus ini”, ujar Napolitano.

Napolitano juga mengatakan bahwa mulai Senin (28/3), Jody Shipper – direktur yang menangani isu pelecehan dan serangan seksual di Kantor Kepresidenan – akan bekerjasama penuh dengan kampus di Berkeley itu untuk memastikan supaya “penyelidikan terhadap pelecehan dan serangan seksual ditangani secara adil dan cepat selambat-lambatnya pada akhir semester”.

Dirks pekan lalu menjabarkan rencana untuk menanggulangi pelecehan dan serangan seksual di dalam kampus, yang mencakup pembentukan dewan kajian untuk memastikan agar siapapun yang melanggar kebijakan anti-pelecehan dan serangan seksual di kampus “ditangani dengan sikap tegas dan konsisten”, dan menyediakan lebih banyak sumber daya dan staf di kantor administrasi kampus guna menangani korban pelecehan dan serangan seksual.

Dirks mengumumkan rencananya tiga hari setelah dipecatnya seorang asisten pelatih tim bola basket Universitas California yang diketahui melanggar kebijakan anti-pelecehan dan serangan seksual. Sang asisten – Yann Hufnagel – kini justru menggunakan pengacaranya untuk menolak keputusan pemecatan yang dilakukan universitas itu.

Sebelumnya Universitas California menghadapi kecaman pedas ketika sejumlah pihak mendapati kurangnya tindakan disiplin terhadap tiga kasus lain yang melibatkan wakil penasehat kampus bidang penelitian, soerang pakar astronomi terkemuka dan dekan fakultas hukum. Ketiga orang itu awalnya tetap diijinkan bekerja, tetapi kemudian mengundurkan diri karena tekanan publik. [em]

XS
SM
MD
LG