Presiden petahana Polandia, Bronislaw Komorowski, yang menghadapi tantangan kuat secara mengejutkan dari tokoh konservatif Andrzej Duda, mengakui kekalahannya hari Minggu (24/5).
Pengakuannya itu disampaikan beberapa saat setelah berakhirnya pemungutan suara dan sebuah jajak pendapat penting menunjukkan kemenangan Duda dengan 53 banding 47 persen.
Komorowski, sejarawan dan mantan menteri pertahanan yang berusia 62 tahun tersebut, berkampanye untuk meraih masa jabatan kedua dengan mengemukakan isu keamanan nasional, termasuk meningkatnya ketegangan dengan Rusia terkait krisis di Ukraina.
Komorowski terpaksa mengikuti pemilihan umum putaran kedua hari Minggu, setelah kalah dari Duda pada pemilu putaran pertama 10 Mei lalu.
Kemenangan Duda, 43, menandai kemenangan besar pertama bagi Partai Hukum dan Keadilan, kelompok oposisi yang menominasikan Duda.
Kemenangan ini mengakhiri dominasi politik Partai Platform Sipil selama lebih dari delapan tahun. Kemenangan ini juga memperlihatkan apa yang diperkirakan para analis sebagai ulangan pertempuran sengit dalam pemilu sebelumnya, antara Perdana Menteri Ewa Kopacz, sekutu Komorowski, dan kelompok oposisi.
Di Polandia, perdana menteri mengepalai pemerintahan, tetapi presiden memimpin angkatan bersenjata dan memiliki wewenang dalam kebijakan luar negeri dan inisiatif-inisiatif legislasi.
