Tautan-tautan Akses

Presiden Kenya Serukan Persatuan Menyusul Serangan di Universitas


Seraong perempuan menangis di rumah duka Chiromo, Nairobi, setelah melihat jenazah kerabatnya yang tewas dalam serangan di Universitas di Kenya (2/4).
Seraong perempuan menangis di rumah duka Chiromo, Nairobi, setelah melihat jenazah kerabatnya yang tewas dalam serangan di Universitas di Kenya (2/4).

Presiden Kenyatta mendesak setiap warga Kenya, setiap gereja dan setiap pemuka masyarakat setempat untuk menyuarakan persatuan dan memastikan agar kemarahan tidak menghasilkan korban.

Presiden Kenya Uhuru Kenyatta menyerukan persatuan Sabtu (4/4), dua hari setelah militan al-Shabab membantai 148 orang di sebuah kampus universitas, menarget sebagian besar warga Kristen.

Dalam pidato kepada rakyat yang disiarkan di televisi, Presiden Kenyatta menyatakan periode berduka selama tiga hari, meminta rakyat Kenya untuk menjaga “perdamaian dan kestabilan” negara itu.

“Saya mendesak setiap warga Kenya, setiap gereja dan setiap pemuka masyarakat setempat untuk menyuarakan persatuan dan memastikan agar kemarahan kita tidak menyebabkan orang lain menjadi korban,” katanya.

“Itu hanya akan memuaskan teroris.”

Presiden Kenyatta menekankan keyakinannya bahwa “Islam adalah agama yang damai dan toleran” dan mengatakan warga Somalia dan Muslim di Kenya “merupakan bagian penting” dari kehidupan ekonomi dan politik Kenya.

Pembantaian hari Kamis di Kampus Universitas Garissa itu merupakan serangan teroris paling mematikan di Kenya sejak pemboman Kedutaan AS di Nairobi oleh al-Qaida tahun 1998. Serangan itu menewaskan lebih dari 200 orang, sebagian besar warga Kenya.

Presiden Kenyatta berjanji pemerintah akan “menggunakan segala cara” untuk menyeret para militan Islamis yang terlibat dalam pembunuhan di kampus itu ke pengadilan.

Dia mengatakan pasukan keamanan sedang menelusuri berbagai petunjuk untuk menemukan para pelaku dan otak serangan itu. Kenyatta mengatakan lima dari para tersangka teroris itu telah ditangkap, sementara pasukan keamanan menewaskan empat orang.

Warga Kenya berkumpul Sabtu untuk melihat jenazah para pria bersenjata yang tewas, yang menurut Menteri Dalam Negeri meledak “seperti bom” ketika polisi menembak mereka.

XS
SM
MD
LG