Polisi di provinsi Guangdong, Tiongkok, diperintahkan untuk menangkap siapa saja yang dicurigai memicu ketegangan yang meletus menjadi kerusuhan mematikan pekan ini antara buruh migran dan penduduk setempat.
Protes itu meletup menjadi kekerasan hari Senin dan Selasa di kota Zhongshan, yang melibatkan antara penduduk setempat dan pendatang yang telah lama mengeluhkan upah dan kesejahteraan yang lebih rendah daripada yang diberikan kepada pekerja lokal.
Belum ada laporan resmi mengenai korban cedera atau penangkapan. Tetapi laporan-laporan media dari Hong Kong mengatakan sedikitnya lima hingga 30 orang tewas dalam kekerasan itu, yang juga melukai ratusan lainnya.
Kantor berita Prancis mengutip pernyataan pemerintah daerah yang dikeluarkan hari Kamis sebagai mengatakan polisi telah dikerahkan ke daerah-daerah kunci kota itu untuk menegakkan "langkah-langkah kontrol yang ketat terhadap demonstran kriminal yang menghasut, menyerang atau menimbulkan bahaya." Pernyataan itu mengatakan tidak ada yang tewas atau terluka parah dalam aksi protes itu.
Protes itu meletup menjadi kekerasan hari Senin dan Selasa di kota Zhongshan, yang melibatkan antara penduduk setempat dan pendatang yang telah lama mengeluhkan upah dan kesejahteraan yang lebih rendah daripada yang diberikan kepada pekerja lokal.
Belum ada laporan resmi mengenai korban cedera atau penangkapan. Tetapi laporan-laporan media dari Hong Kong mengatakan sedikitnya lima hingga 30 orang tewas dalam kekerasan itu, yang juga melukai ratusan lainnya.
Kantor berita Prancis mengutip pernyataan pemerintah daerah yang dikeluarkan hari Kamis sebagai mengatakan polisi telah dikerahkan ke daerah-daerah kunci kota itu untuk menegakkan "langkah-langkah kontrol yang ketat terhadap demonstran kriminal yang menghasut, menyerang atau menimbulkan bahaya." Pernyataan itu mengatakan tidak ada yang tewas atau terluka parah dalam aksi protes itu.
