Tautan-tautan Akses

PM Noda Ikuti Perundingan Kemitraan Trans Pasifik, Meski Ditentang Petani Jepang


PM Jepang Yoshihiko Noda berbicara pada sebuah konferensi pers di Honolulu. (13/11)
PM Jepang Yoshihiko Noda berbicara pada sebuah konferensi pers di Honolulu. (13/11)

Keputusan PM Jepang Yoshihiko Noda untuk mengikuti perundingan Pakta Perdagangan Bebas Pasifik tampaknya tidak akan membuatnya populer di kalangan petani negara itu, yang mengkhawatirkan banjirnya impor barang-barang murah. Langkah tersebut disambut hati-hati oleh warga Jepang.

Dukungan PM Noda untuk bergabung dengan Kemitraan Trans Pasifik atau TPP hanyalah langkah awal dalam proses panjang dimana ia masih masih harus mengatasi penolakan dalam negeri maupun kekhawatiran dari sembilan negara anggota TPP lainnya yang terlibat perundingan itu.

Jika terwujud, pakta itu akan menandai upaya yang paling ambisius di kawasan tersebut untuk mengadakan perdagangan bebas antara 21 negara anggota APEC, menciptakan pasar yang 40 persen lebih besar dari Uni Eropa.

Tetapi itu berarti persaingan yang lebih sulit bagi beberapa industri domestik, terutama para petani Jepang yang berjuang menyaingi barang-barang impor yang lebih murah.

Pejabat Amerika mengatakan sebagai mitra dagang terbesar ke-4 Amerika, Jepang harus menunjukkan komitmennya untuk membuka pasar dan menangani hal-hal yang dikhawatirkan, terutama yang menghambat impor daging sapi dan produk pertanian Amerika lainnya.

Tapi pejabat Jepang mengatakan PM Noda telah menjelaskan tekadnya untuk melindungi kepentingan nasional Jepang termasuk kepentingan para petani.

Dalam komentar yang disiarkan jaringan televisi NHK, PM Noda mengatakan ia menyadari pentingnya perdebatan terbuka mengenai hal itu di Jepang.

Para petani Jepang sangat menentang TPP. Mereka berpendapat penghapusan tarif terhadap semua barang impor akan merusak pencaharian mereka. Para petani di Jepang menerima subsidi besar pemerintah dan terlindungi oleh tingginya tarif impor.

Di Jepang, laporan televisi menyiarkan cuplikan beberapa demonstran yang menyuarakan kekhawatiran mereka di Hawai. Seorang petani dari Hokkaido, pulau paling utara Jepang, adalah salah satu diantara para demonstran yang mengatakan pada jaringan TV Jepang, TBS, bahwa peternak, petani padi dan petani lainnya datang bersama-sama menunjukkan penolakan mereka.

Dia mengatakan mereka siap pergi kemana saja di seluruh dunia supaya suara mereka didengarkan.

Selain mengakibatkan kerugian bisnis bagi petani, cadangan pangan produksi dalam negeri negara itu yang saat ini memenuhi sekitar 40 persen kebutuhan, diperkirakan akan turun drastis.

Karena dampaknya terhadap pertanian dan kepentingan kelompok lainnya, PM Noda harus berjuang untuk meyakinkan anggota DPR dari partainya sendiri, Partai Demokrat Jepang bahwa TPP membuka kesempatan bisnis dan bukan ancaman.

Survei di harian Asahi menyebutkan 46 persen responden mendukung keikutsertaan Jepang dalam TPP dan 28 persen menolaknya.

XS
SM
MD
LG