Tautan-tautan Akses

PM Israel Dikecam atas Pembebasan Tahanan Palestina


PM Israel Benjamin Netanyahu dikecam oleh berbagai kalangan atas rencana pembebasan tahanan Palestina tahap kedua (foto: dok).
PM Israel Benjamin Netanyahu dikecam oleh berbagai kalangan atas rencana pembebasan tahanan Palestina tahap kedua (foto: dok).

PM Israel Benjamin Netanyahu hari Senin (28/10) menghadapi kecaman dari berbagai lapisan politik atas rencana pembebasan 26 tahanan Palestina untuk tahap kedua.

Perdana Menteri Israel hari Senin menghadapi kecaman dari berbagai lapisan politik atas rencana pembebasan 26 tahanan Palestina, yang semuanya menurut pihak berwenang Israel telah divonis bersalah atas tuduhan-tuduhan pembunuhan terhadap warga Israel.

Rencana pembebasan hari Selasa (29/10) itu adalah bagian dari perjanjian yang ditengahi Amerika, yang memulai kembali perundingan damai dengan Palestina pada musim panas. Pembebasan itu adalah yang kedua dari empat rencana pembebasan tahanan Palestina yang telah ditahan oleh Israel paling lama, dalam beberapa bulan mendatang.

Pengumuman semalam mengenai nama-nama tahanan memicu kecaman keras. Termasuk yang dibebaskan menurut daftar Kantor Penjara Israel adalah orang-orang yang dipenjara terkait pembunuhan warga Israel termasuk pembunuhan terhadap seorang tentara cadangan dan korban selamat kamp maut Nazi. Banyak diantara pembunuhan itu terjadi sebelum awal perundingan damai Israel-Palestina tahun 1993.

Israel punya sejarah panjang pertukaran tahanan yang berat sebelah dengan lawan-lawan Arab-nya. Tapi pembebasan minggu ini dianggap sangat berat karena Israel hanya mendapat imbalan sedikit selain kesempatan melakukan perundingan yang hanya diyakini beberapa orang akan sukses.

Naftali Bennet ketua Partai garis keras Tanah Yahudi menulis pada halaman facebooknya “pembebasan teroris tidak bermoral, memperlemah Israel, membahayakan warga Israel. Israel telah mempermalukan dirinya selama 20 tahun terakhir dengan kesepakatan pembebasan teroris, sudah waktunya untuk menghentikannya”.

Pini Rosenberg yang ayahnya seorang korban selamat kamp maut Nazi, Sobibor, dibunuh dengan kampak tahun 1994 mengatakan menteri-menteri pemerintah tidak mempertimbangkan penderitaan emosional keluarga korban. Seorang laki-laki yang divonis bersalah dalam pembunuhan itu termasuk yang akan dibebaskan hari Selasa.

Peni Rosenberg mengatakan kepada Radio Angkatan Darat Israel “Mereka memandang para pembunuh ini sebagai alat tawar menawar. Kalau mereka mulai melibatkan emosi, mereka tidak akan mampu melakukannya”.

Para pengecam termasuk anggota koalisi Netanyahu mengatakan Netanyahu bisa mencegah pembebasan itu jika ia menerima seruan Palestina untuk menghentikan pembangunan pemukiman-pemukiman di Tepi Barat atau mendasarkan perundingan pada perbatasan negara Palestina kelak pada garis perbatasan sebelum perang tahun 1967.Palestina mengklaim Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza yang dikuasai Israel tahun 1967 sebagai negara mereka kelak.
XS
SM
MD
LG