Tautan-tautan Akses

PM Inggris: Revolusi ‘Arab Spring’ Selangkah Lebih Dekat ke Demokrasi


PM Inggris David Cameron optimis dengan kemajuan menuju demokrasi di Timur Tengah.
PM Inggris David Cameron optimis dengan kemajuan menuju demokrasi di Timur Tengah.

Cameron mengatakan Inggris yakin kemajuan menuju demokrasi mencegah pembantaian orang-orang tak berdosa di kawasan.

Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan langkah maju pemberontak hingga ke ibukota Libya, Tripoli, telah membantu revolusi Musim Semi Arab, atau Arab Spring, di Timur Tengah memantapkan dimulainya demokrasi di kawasan.

Cameron hari Senin mengatakan bahwa Inggris meyakini kemajuan itu mencegah pembantaian orang-orang tak berdosa di kawasan, dan bahwa Inggris bangga dapat berperan dalam revolusi Libya. Ia mengatakan London dalam waktu dekat akan dapat mencairkan aset-aset Libya di luar negeri untuk digunakan oleh rakyat Libya.

Perancis mengatakan, pemimpin kelompok oposisi Libya akan bertolak ke Paris dalam beberapa hari mendatang. Perancis adalah negara pertama yang mengakui pihak oposisi, Dewan Transisi Nasional, sebagai perwakilan sah rakyat Libya.

Presiden Amerika Barack Obama meminta pemimpin Libya Moammar Gaddafi agar melepaskan kekuasaan selama-lamanya. Ia mengatakan momentum perlawanan terhadap Gadhafi telah mencapai titik puncak.

Dalam pernyataan Minggu larut malam setelah pemberontak Libya mendesak masuk Tripoli, Obama mengatakan Gaddafi perlu mengakui bahwa ia tidak lagi menguasai negara itu.

Obama juga mengatakan Amerika akan terus bekerjasama dengan masyarakat internasional untuk mendukung peralihan damai menuju demokrasi di Libya, dan mendesak oposisi agar memasukkan kepentingan seluruh warga Libya.

XS
SM
MD
LG