Tautan-tautan Akses

PM Australia: Waktu Pencarian Pesawat Malaysia Tak Terbatas


Pesawat P3 Orion milik Korea Selatan kembali dari pencarian pesawat Malaysia Airlines di Perth, Australia, Minggu (30/3). (AP/Rob Griffith)
Pesawat P3 Orion milik Korea Selatan kembali dari pencarian pesawat Malaysia Airlines di Perth, Australia, Minggu (30/3). (AP/Rob Griffith)

Intensitas pencarian dan skala operasi terus ditingkatkan, ujar Abbott, sambil menambahkan bahwa para pencari berhutang pada keluarga yang berduka cita untuk meneruskan pencarian.

Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan tidak ada batas waktu untuk pencarian pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370, yang telah hilang lebih dari tiga minggu di Samudera Hindia dengan 239 orang di dalamnya.

Sebanyak 20 pesawat dan kapal akan meneruskan pencarian di wilayah yang luas di Samudera Hindia, sekitar 2.000 kilometer sebelah barat Perth, Senin (31/3), menurut otoritas pencarian.

"Saya jelas tidak menetapkan batas waktu untuk ini," Abbott memberitahu wartawan setelah bertemu para awak penerbangan di pangkalan udara Pearce di Perth.

"Intensitas pencarian kami dan besarnya skala operasi meningkat, tidak menurun," ujarnya, sambil menambahkan bahwa para pencari berhutang pada keluarga yang berduka cita untuk meneruskan pencarian.

Para keluarga secara keras mengkritik penanganan pemerintah Malaysia dalam pencarian dan investigasi, termasuk keputusan minggu lalu untuk mengatakan bahwa, berdasarkan bukti satelit, pesawat telah jatuh di Samudera Hindia bagian selatan.

Abbott menolak anggapan bahwa Malaysia telah terlalu buru-buru memberikan kabar tersebut, mengingat tidak adanya pengukuhan puing-puing pesawat yang ditemukan dan terakhir kali terlihat dalam radar pesawat itu ada di barat laut Malaysia menuju India.

"Tidak, akumulasi data adalah bahwa pesawat telah hilang dan hilang di daerah sebelah selatan Samudera Hindia," ujarnya.

Pemerintah China juga telah mengecam cara Malaysia menangani kasus ini, namun sikapnya terlihat melunak mengingat bahwa tidak semua informasi sensitif dapat dikeluarkan ke publik.

"Meski cara pemerintah Malaysia menangani krisis selama ini cukup ceroboh, kita perlu memahami bahwa ini barangkali merupakan insiden paling aneh dalam sejarah penerbangan sipil Asia," tulis tajuk rencana harian China Daily.

"Opini publik seharusnya tidak menyalahkan otoritas Malaysia secara sengaja menutupi informasi karena tidak adanya bukti kuat."

Puluhan benda telah terlihat sejak otoritas Australia memindahkan pencarian 1.100 kilometer ke utara setelah analisis radar dan data satelit yang baru, tapi tidak ada yang terkait dengan penerbangan MH370.

Sebuah tim pencarian udara multinasional dan 10 kapal, termasuk tujuh kapal China, dua kapal angkatan laut Australia dan sebuah kapal dagang sedang mencari wilayah tersebut Senin, menurut pernyataan Otoritas Keselamatan Maritim Australia.

Wilayah pencarian baru tersebut, meski lebih dekat ke Perth dan cuacanya lebih tenang, juga lebih dekat ke daerah di Samudera Hindia dimana arus menyeret segala macam serpihan dan sampah.

"Daerah pencarian ini berada sedikit di luar apa yang kita sebut tempat sampah," ujar Erik van Sebille, ahli oseanografi di University of New South Wales.

"Namun, ada jauh lebih banyak puing-puing di sana daripada di Samudera Hindia. Benda-benda dari Australia Barat yang berakhir di tempat sampah itu harus bergerak melewati daerah pencarian."

Masalah terbesar yang tetap adalah luasnya wilayah pencarian, kira-kira seukuran Polandia dan New Mexico.

"Jika dibandingkan dengan Air France penerbangan 447, kita memiliki informasi posisi yang jauh lebih banyak mengenai lokasi jatuhnya pesawat," ujar Kapten Angkatan Laut AS Mark Matthews, Minggu (30/3), mengacu pada pesawat yang jatuh pada 2009 dekat Brazil dan memerlukan waktu dua tahun untuk ditemukan.

Di antara kapal-kapal yang akan bergabung dengan pencarian pada hari-hari mendatang adalah kapal pasukan pertahanan Australia, Ocean Shield, yang dilengkapi dengan pendeteksi kotak hitam dan pesawat tanpa awak bawah laut.

Namun kapal itu tak dapat digunakan sampai "bukti visual konklusif" dari puing-puing ditemukan, ujar juru bicara Angkatan Laut AS Komandan William Marks kepada program CBS "Face the Nation".

Jika lokasi tidak ditemukan, para pencari akan menggunakan sonar untuk memetakan dasar laut secara perlahan dan metodis, ujarnya. "Prosesnya akan sangat lama. Memungkinkan, tapi dapat memakan waktu," ujarnya. (Reuters)
XS
SM
MD
LG