Tautan-tautan Akses

Angkatan Laut Jepang Kesampingkan Kebebasan Navigasi Patroli Gabungan AS


USS Lassen (DDG 82) beroperasi di perairan internasional dekat kapal AL China frigat kelas Jianghu V Dongguan (560) saat berpartroli bersama dengan Armada ke-7 AS di Laut China Selatan (29/9/2015).
USS Lassen (DDG 82) beroperasi di perairan internasional dekat kapal AL China frigat kelas Jianghu V Dongguan (560) saat berpartroli bersama dengan Armada ke-7 AS di Laut China Selatan (29/9/2015).

Berbeda dengan komentar Menteri Pertahanan Jepang, Tomomi Inada, pejabat senior AL Jepang mengatakan Jepang tidak berencana mengadakan operasi kebebasan bernavigasi, FON, di Laut China Selatan.

Pejabat senior AL Jepang mengatakan Jepang tidak berencana mengadakan operasi-operasi kebebasan bernavigasi, FON, di Laut China Selatan, baik sendiri ataupun bersama AL Amerika, bertentangan dengan komentar-komentar sebelumnya oleh Menteri Pertahanan Tomomi Inada.

Laksamana Takei minggu ini mengatakan meskipun Jepang mendukung operasi-operasi FON Amerika di Laut China Selatan, Jepang tidak berencana melakukan patroli sendiri atau secara gabungan di kawasan itu. Sebelumnya bulan September ini menteri pertahanan Jepang mengatakan negaranya akan meningkatkan kehadiran militernya di Laut China Selatan lewat serangkaian patroli mendukung Amerika dan sekutu-sekutunya.

Takei dan pejabat AL asing menghadiri pertemuan hari Senin di Biro Nasional Riset Asia di Washington. Wakil Laksamana Tim Barrett, panglima AL Australia mengatakan apakah dan bagaimana Australia akan melakukan operasi FON di Laut China Selatan adalah keputusan nasional tapi AL Australia akan siap menjalankan setiap perintah pemerintah.

Operasi Kebebasan Bernavigasi dirancang untuk menantang klaim wilayah di laut dan udara yang sebenarnya adalah perairan internasional. Kapal-kapal yang melintas lewat wilayah itu berkeras bahwa pergerakan mereka diperbolehkan Hukum Kelautan Internasional.

China telah menyatakan akan mempertahankan berbagai fitur geografis di kawasan maritim yang disengketakan di Laut China Selatan dan Timur dan memperingatkan Jepang, Australia dan negara lainnya agar tidak “ campur tangan” khususnya di Laut China Selatan.

Laksamana Takei juga mengatakan Jepang terbuka untuk memulai kembali perundingan langsung dengan pasukan AL China menyusul insiden dikerahkannya sebuah pesawat jet tempur Jepang setelah pesawat-pesawat tempur China terbang melintasi pulau-pulau yang disengketakan di Laut China Timur. Ia mengatakan pertukaran personil dan kunjungan pelabuhan antara pasukan pertahanan maritim Jepang dan AL China yang dihentikan beberapa tahun lalu sebaiknya dimulai kembali untuk memperbaiki hubungan.

Meskipun ada keprihatinan mendalam mengenai perluasan wilayah operasi China, yang dianggap membahayakan, di dekat pulau-pulau yang dikelola Jepang, Laksamana Takei hari Senin mengatakan pintu Jepang terbuka untuk Beijing. Media resmi China menyebut penerbangan pesawat-pesawat jet China hari Minggu itu sebagai latihan rutin. [my/ds]

XS
SM
MD
LG