Tautan-tautan Akses

Petugas Medis Kedua di RS Dallas Positif Tertular Ebola


Rumah sakit Health Presbyterian di Dallas, Texas (Foto: dok).
Rumah sakit Health Presbyterian di Dallas, Texas (Foto: dok).

Departemen Kesehatan Texas dalam sebuah pernyataan tertulis menyebutkan hasil uji medis pendahuluan Selasa malam (14/10) membuktikan petugas medis kedua yang ikut merawat Thomas Eric Duncan, positif tertular Ebola.

Petugas medis kedua di RS Health Presbyterian Dallas Texas Rabu pagi (15/10) dinyatakan positif tertular Ebola. Petugas medis ini ikut membantu merawat Thomas Eric Duncan, warga Liberia yang tertular Ebola dan sempat dirawat selama 10 hari di rumah sakit itu sebelum akhirnya meninggal pada 8 Oktober.

Kantor berita Associated Press melaporkan Departemen Kesehatan Texas dalam sebuah pernyataan tertulis mengatakan petugas medis kedua itu demam dan segera diisolasi di sebuah unit khusus sambil menjalani uji medis. Hasil uji medis pendahuluan Selasa malam (14/10) di sebuah laboratorium di Austin-Texas membuktikan ia positif tertular Ebola.

Uji medis lanjutan untuk memastikan uji medis pertama kini sedang dilakuan di laboratorium Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika CDC di Atlanta.

Pernyataan Departemen Kesehatan Texas itu tidak menyebut identitas petugas medis kedua itu dan hanya mengatakan petugas itu sedang ditanyai untuk mengetahui berapa banyak orang yang telah berhubungan dengannya dan potensi penularan yang dilakukan. Siapa pun yang sempat berhubungan dengan petugas medis kedua ini kini dimonitor dengan seksama.

Pejabat-pejabat Departemen Kesehatan Texas mengatakan mereka tidak mengetahui bagaimana petugas medis pertama, Nina Pham, bisa tertular virus mematikan itu. Tetapi petugas medis kedua diduga tertular karena tidak hati-hati sewaktu melepas pakaian pelindung yang dikenakannya ketika merawat Thomas Eric Duncan.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika CDC dalam pernyataan yang dirilis Rabu pagi (15/10) mengatakan adanya petugas medis lain yang positif tertular Ebola merupakan keprihatinan serius dan CDC mengambil langkah-langkah aktif untuk meminimalisir resiko penularan serupa terhadap petugas medis dan pasien lainnya.

Sementara itu dalam wawancara di stasiun televisi MSNBC hari Rabu (15/10), Direktur Institute of Allergy and Infectious Diseases NIH Anthony Fauci mengatakan insiden penularan di RS Health Presbyterian Dallas-Texas itu tidak dapat diterima. “Apa yang terjadi di Dallas, apapun alasannya, tidak bisa diterima. Insiden ini seharusnya tidak terjadi,” katanya.

Fauci menambahkan sudah saatnya CDC mengambil peran yang lebih aktif untuk melatih para petugas medis tentang protokol penanganan kasus Ebola yang tepat.

CDC mengatakan stafnya kini ikut menanyai petugas medis kedua yang positif tertular untuk mengetahui penyebab penularan dan orang lain yang sempat berhubungan dengannya dan berpotensi tertular.

XS
SM
MD
LG