Tautan-tautan Akses

Pesawat Antariksa Juno Mulai Mengorbit Jupiter


Dari kiri ke kanan, Geoffrey Yoder, Michael Watkins, Rick Nybakken, Richard Cook dan Jan Chodas di Pusat Pengendali Juno di Jet Propulsion Laboratory merayakan keberhasilan pesawat Antariksa Juno memasuki orbit Jupiter 4 Juli 2016.
Dari kiri ke kanan, Geoffrey Yoder, Michael Watkins, Rick Nybakken, Richard Cook dan Jan Chodas di Pusat Pengendali Juno di Jet Propulsion Laboratory merayakan keberhasilan pesawat Antariksa Juno memasuki orbit Jupiter 4 Juli 2016.

Para staff saling merangkul, saling berjabatan tangan di pusat pengendali misi Juno di Jet Propulasion Laboratory hari Senin, ketika pesawat antariksa tak berawak selesai menghidupkan mesin untuk memasuki orbit Jupiter dan memulai misi 20-bulan untuk memetakan planet raksasa itu.

Para ilmuwan dan insinyur di Pasadena, California, merasa “sangat lega dan gembira,” kata pimpinan penyelidikan Scott Bolton dalam jumpa pers. Masuknya Juno ke orbit “sulit tetapi sempurna,” kata Diane Brown dari NASA. Para ilmuwan mengatakan penurunan kecepatan Juno selama 35 menit berjalan sesuai dengan perkiraan.

Pesawat antariksa itu akan melakukan 37 orbit untuk memetakan permukaan planet itu, mengikuti lintasan elips mengitari planet gas raksasa itu yang membuat Juno menghadapi radiasi yang kuat. Perisai titanium 180 kilogram melindungi instrumennya terhadap lingkungan berbahaya pada setiap pendekatan.

Instrumen tersebut akan menyelidiki ke bawah awan pekat Jupiter untuk meneliti atmosfirnya yang bergejolak, gravitasnya dan medan magnetnya, yang 20 ribu kali lebih kuat daripada medan magnit bumi. [gp]

XS
SM
MD
LG