Tautan-tautan Akses

Perusahaan AS Bertambah Makmur di Asia, Rusia


Para eksekutif bisnis dari Amerika Serikat mengatakan bisnis sangat berkembang di Rusia timur jauh. (VOA)
Para eksekutif bisnis dari Amerika Serikat mengatakan bisnis sangat berkembang di Rusia timur jauh. (VOA)

Perusahaan-perusahaan Amerika giat berekspansi ke Asia dan Rusia, dan mendapat penerimaan yang baik.

Hubungan naik turun antara Amerika Serikat dan Asia serta Rusia sering menarik perhatian. Namun para eksekutif bisnis Amerika yang menghadiri pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) mengatakan bahwa produk dan perusahaan Amerika mendapatkan tingkat penerimaan yang tinggi.

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton memperkirakan masuknya Rusia menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) bulan lalu akan mendongkrak perusahaan-perusahaan Amerika.

“Ada gunanya bergabung dengan sistem perdagangan berdasarkan aturan,” ujarnya pada delegasi APEC. “Mitra perdagangan Rusia akan mendapatkan manfaat juga. Ekspor Amerika ke Rusia dapat meningkat dua atau bahkan tiga kali lipat.”

Setelah pidatonya, para eksekutif bisnis Amerika membagi optimisme Clinton mengenai Rusia dan Asia.

Scott Price, presiden Wal-Mart Asia, mengatakan Wal-Mart adalah satu-satunya perusahaan ritel besar yang membuka toko-toko baru di Jepang.

"Untuk 79 persen orang Tiongkok, 72 persen India, 70 persen orang Jepang saat ini, hal terpenting bagi mereka adalah harga,” ujarnya. “Jadi jika Anda membawa produk berkualitas dengan harga terbaik, Anda akan mendapat sentimen konsumen. Mereka tidak peduli apakah merk Anda Amerika, Perancis, Tiongkok atau bukan, mereka hanya ingin kualitas terjamin.”

Di Rusia, James Turley, direktur Ernst & Young, perusahaan konsultan dan akuntansi dan Amerika, baru mengumumkan pembukaan kantornya di Vladivostok.

"Investor asing di Rusia – Amerika, negara-negara Eropa Barat – merasa sangat positif ketika sampai di sini dan mereka telah berinvestasi dan mempelajari bagaimana bekerja di Rusia,” ujar Turley, pengunjung tetap ke Rusia.

“Perusahaan-perusahaan tersebut telah berada di sini untuk waktu lama dan ingin meningkatkan investasi mereka. Perusahaan-perusahaan yang belum berinvestasi di Rusia masih agak senewen.”

Pionir lain di Rusia timur adalah Hyatt, yang membuka dua hotel tahun depan di Vladivostok dengan jumlah total kamar 450. Hyatt akan menjadi hotel internasional pertama yang akan mengelola hotel di ujung Rusia bagian timur.

"Hyatt secara umum berencana untuk berkembang di seluruh Rusia dan seluruh negara-negara persemakmurannya (CIS),” ujar Aliya Turumbekova, direktur pemasaran Hyatt, dalam sebuah kunjungan ke tempat konstruksi hotel.

"Jadi kami kira wilayah ini sangat bagus dan sangat potensial. Terutama sebagai hotel internasional pertama di wilayah timur jauh, kami sangat bangga mengelola dua hotel ini.”

Mesin-mesin buatan Caterpillar sangat penting dalam pembangunan hotel Hyatt, pusat konferensi APEC dan akuarium baru yang masif.

Joe Caldwell, yang telah menyewakan dan menjual peralatan Caterpillar di Rusia timur jauh selama 16 tahun, mengatakan, “Ada peralatan Caterpilar, buldozer, pengeruk tanah, kompaktor pembangun jalan, generator di Akuarium, dan semuanya ada di pulau ini. Kami menyewakan barangkali 100 mesin, dan menjual 150 mesin.”

Pada Sabtu (8/9), sementara peserta konferensi menonton atraksi kembang api, Emil Veliev, direktur konstruksi untuk tempat penyelenggaraan APEC, ada di belakang panggung, dengan bangga mendemonstrasikan sistem pengolahan limbah dan pabrik desalinasi, yang masing-masing dibangun dengan teknologi Amerika.

“Untuk masa depan Rusia dan [kerja sama dengan] Amerika, untuk produk-produk baru, hal itu benar-benar bergantung pada orang-orang yang mau berinvestasi, yang benar-benar melihat manfaat produk-produk ini,” ujar Veliev.

Berdiri dekat menara desalinasi adalah Michael Ruffner, yang datang dari Florida ke Vladivostok untuk memasang mesin Aqua-Chem yang mengubah air garam menjadi air minum untuk 50.000 orang.

“Jadi apa yang kita lihat sekarang ini adalah kerja sama yang sangat baik antara dua bangsa, yang bekerja berdampingan untuk tujuan yang sama,” ujar Ruffner.

Pada pertemuan APEC, Ed Verona, presiden Dewan Bisnis AS-Rusia, yakin kepentingan ekonomi yang sama akan membawa Amerika dan Rusia melewati guncangan yang akan datang akhir bulan ini saat Kongres AS menambahkan klausul hak asasi manusia pada peraturan mengenai normalisasi hubungan dagang dengan Rusia.

“Kami dapat beroperasi dalam jalur yang berbeda,” ujar Verona, yang sebelumnya merupakan wakil presiden ExxonMobil Rusia di Moskow.

"Kami mulai membangun hubungan komersial dan ekonomi yang tidak sepenuhnya bergantung pada aspek politik dan geopolitik dalam hubungan bilateral kedua negara,” ujarnya.

Meski hubungan politik Kremlin dan Gedung Putih seperti roller coaster, kepentingan ekonomi yang sama di antara dua negara mungkin akan memberikan jangkar jangka panjang untuk kedua negara.
XS
SM
MD
LG