Setidaknya 11 orang dari satu keluarga tewas di provinsi Helmand Afghanistan selatan ketika sebuah bom menghantam rumah mereka dalam bentrokan antara pasukan pemerintah dan militan Taliban, kata para pejabat setempat dan kerabat Jumat.
Insiden itu terjadi di distrik Sangin yang dilanda konflik, tapi belum jelas pihak mana yang bertanggung jawab.
Seorang juru bicara Taliban menyatakan penyebabnya adalah serangan udara militer Amerika semalam dan mengatakan sedikitnya 23 warga sipil tewas.
Juru bicara militer AS, Brigadir Jenderal Charles Cleveland, mengukuhkan pihaknya telah melakukan serangan udara di Sangin sejak Kamis.
"Kami sadar akan dugaan korban sipil dan menanggapi tuduhan itu dengan sangat serius. Kami akan bekerja dengan mitra Afghanistan kami untuk meninjau semua materi terkait," katanya. Cleveland membantah klaim pemberontak bahwa pesawat B-52 terlibat dalam serangan itu.
Taliban melancarkan serangan terkoordinasi yang besar terhadap Sangin hampir dua minggu yang lalu, menduduki sejumlah pos dan menewaskan puluhan tentara Afghanistan.
Sejak itu, militer AS telah melakukan serangan udara berulang kali terhadap posisi Taliban dalam mendukung pasukan pemerintah, tetapi pemberontak masih terus menduduki daerah sekitar pusat distrik itu dan melancarkan serangan balik meskipun pemerintah mengatakan mereka telah diusir.
Komandan tertinggi AS di Afghanistan, Jenderal John Nicholson, mengakui pada hari Kamis bahwa pertempuran sengit masih berkecamuk di daerah itu. [as/ab]
