Tautan-tautan Akses

AS Serukan Ketenangan pasca Pertempuran Baru di Sudan Selatan


Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir (tengah), dan mantan pemimpin pemberontak Riek Machar (kiri) menyerukan ketenangan dalam konferensi pers di Juba, Jumat (8/7).
Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir (tengah), dan mantan pemimpin pemberontak Riek Machar (kiri) menyerukan ketenangan dalam konferensi pers di Juba, Jumat (8/7).

Departemen Luar Negeri Amerika hari Sabtu (9/7) menyerukan ketenangan di Sudan Selatan setelah pecahnya pertempuran antara faksi-faksi yang bertikai di ibukota Juba.

Pertempuran antara faksi-faksi yang bertikai di ibukota Sudan Selatan, Juba, itu menewaskan lebih dari 100 orang pada malam puncak peringatan kemerdekaan negara itu yang kelima.

Amerika menyerukan kepada para pejuang yang setia pada Presiden Salva Kiir dan mereka yang mendukung pesaingnya – Wakil Presiden Riek Machar – untuk memisahkan diri dan menghentikan pertempuran”.

Letusan senjata api pertama terdengar Kamis malam (7/7) ketika lima tentara yang mendukung presiden terbunuh dalam sebuah bentrokan dengan kelompok yang setia pada Machar di pos pemeriksaan keamanan di dekat klinik medis di Juba.

Beberapa jam kemudian, ketika dua pejabat sedang mengadakan pertemuan di istana presiden, para pengamat PBB melaporkan terjadinya baku tembak dan penyerbuan di dekat sebuah tempat pengungsiaan di kota itu. Saksi-saksi mata lainnya melaporkan baku tembak di hampir seluruh kota itu.

Kiir dan Machar sama-sama menyerukan kepada para pengikut mereka untuk tetap tenang.

Negara paling muda di benua Afrika itu sedang berupaya pulih dari perang saudara selama dua tahun, yang terjadi sejak Desember 2013 setelah Kiir memecat Machar sebagai wakil presidennya.

Perjanjian damai untuk mengakhiri pertempuran itu tercapai tahun lalu, dan perjanjian lainnya juga disepakati April lalu untuk membentuk pemerintah transisi bersatu dan mengembalikan jabatan Machar sebagai wakil presiden.

Namun Kiir – yang berasal dari etnis Dinka – dan Machar – yang berasal dari etnis Nuer – belum menyatukan pasukan mereka.

Pertempuran hari Kamis dan Jum’at adalah aksi kekerasan besar pertama yang terjadi sejak Machar dikukuhkan kembali sebagai wakil presiden. [em]

Recommended

XS
SM
MD
LG