Tautan-tautan Akses

Pertamina Akan Teken Kontrak dengan Iran untuk Impor LPG


Pekerja di lapangan gas di pelabuhan Asalouyeh, utara Teluk Persia, Iran. (Foto: Dok)
Pekerja di lapangan gas di pelabuhan Asalouyeh, utara Teluk Persia, Iran. (Foto: Dok)

Pertamina berencana mengimpor sampai 12 kargo, masing-masing berisi 44.000 ton gas, tahun 2017.

Perusahaan energi negara Pertamina kemungkinan akan menandatangani kontrak untuk mengimpor gas cair (LPG) dari Iran tahun 2017 ketika Presiden Joko Widodo berkunjung ke negara itu minggu ini, ujar para pejabat perusahaan itu Selasa (13/12).

Impor-impor LPG mungkin akan mencapai total 528.000 ton dalam setahun mendatang, menurut para pejabat tersebut.

Kemungkinan besar kita akan mengimpor lagi dari National Iranian Oil Company," ujar juru bicara Pertamina Wianda Pusponegoro kepada pra wartawan, menambahkan bahwa Pertamina berencana mengimpor sampai 12 kargo, masing-masing berisi 44.000 ton gas, tahun 2017.

Kontrak itu mungkin ditandatangani minggu ini dalam kunjungan Presiden ke Iran, tambahnya.

Rencana pembelian itu adalah bagian dari 600.000 ton LPG yang pada bulan Mei telah disetujui oleh Pertamina untuk dibeli dari perusahaan negara Iran NIOC tahun ini dan 2017.

Pertamina juga mempertimbangkan membeli saham-saham di dua blok minyak dan gas di Iran dan telah bertemu dan membahas hal ini dengan menteri energi Iran selama pertemuan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Wina, kata Wianda.

"Kami berharap mereka akan menyetujui proposal Pertamina," ujarnya, menekankan bahwa Iran masih mempelajari hal itu dan bahwa Pertamina ingin menyelesaikan kesepakatan itu awal 2017.

Target kami adalah sedikitnya 30.000 barel oil equivalent per hari."

Sementara itu, wakil kepala Pertamina, Ahmad Bambang, mengatakan kepada wartawan bahwa perusahaan itu juga berharap mengembangkan jejaknya di Aljazair.

"Dalam jangka pendek kami ingin memperkuat posisi kita di Aljazair dengan pembelian dari Repsol, namun ini masih sedang didiskusikan," ujar Ahmad.

Perusahaan energi Spanyol, Repsol, ingin menjual 35 persen saham partisipasinya di lapangan MLN, di mana Pertamina saat ini memegang sisa 65 persen sahamnya, katanya. [hd]

Recommended

XS
SM
MD
LG