Tautan-tautan Akses

Peringatan Naqba oleh Warga Palestina Diwarnai Kerusuhan


Polisi Israel menahan warga Palestina dalam kerusuhan 'Hari Naqba' di Yerusalem timur (13/5).
Polisi Israel menahan warga Palestina dalam kerusuhan 'Hari Naqba' di Yerusalem timur (13/5).

Warga Palestina bentrok dengan polisi Israel di Yerusalem timur berkenaan dengan peringatan Naqba atau malapetaka pembentukan negara Israel tahun 1948.

Warga Palestina bentrok dengan polisi Israel di Yerusalem timur dalam acara pemakaman seorang remaja Arab yang tewas dalam demonstrasi menentang Naqba atau “malapetaka” pembentukan Israel tahun 1948. Saksi mata mengatakan, warga Palestina melemparkan batu-batu dan polisi menanggapi dengan tembakan gas air mata dan peluru karet.

Sanak saudara remaja Palestina itu mengatakan dia ditembak oleh seorang pemukim Yahudi dalam aksi protes hari Jumat dan meninggal hari Sabtu. Namun, polisi Israel mengatakan, tidak jelas siapa penembaknya.

Mengikuti contoh Revolusi Mesir, demonstrasi Palestina diorganisir lewat Facebook. Mereka menyerukan demonstrasi tiga hari, yang mencapai titik puncaknya dengan demonstrasi besar-besaran pada hari Minggu, 15 Mei, yang merupakan hari peringatan Naqba.

Analis Palestina Mohammed Dajani mengatakan Naqba adalah hari peringatan penting, karena ketika Israel menjadi negara, warga Palestina kehilangan wilayah mereka.

“Mereka ingin memperingati Naqba, sehingga akan terus ada dalam ingatan dan mendukung hak bangsa Palestina untuk mendirikan negara Palestina,” ujarnya.

Khawatir demonstrasi berubah menjadi kekerasan, pasukan keamanan Israel bersiap siaga. Menteri Keamanan Publik Israel Yitzhak Aharonovitch mengatakan polisi dan tentara diperintahkan menahan diri semaksimal mungkin untuk mencegah peningkatan kekerasan.

Ia mengatakan kepada wartawan, “Kami menahan diri”. Aharonovitch mengatakan pasukan keamanan akan mencegah semua upaya warga Palestina untuk menganggu keamanan atau memblokir jalan-jalan, tetapi ia berharap demonstrasi berjalan tenang.

Hari Jumat, ribuan warga Arab di Yordania dan Mesir berdemonstrasi untuk mendukung warga Palestina.

Utusan AS untuk Timur Tengah, George Mitchell mengundurkan diri
Utusan AS untuk Timur Tengah, George Mitchell mengundurkan diri

Kerusuhan terjadi ketika utusan Amerika untuk Timur Tengah George Mitchell mengumumkan pengunduran dirinya, mengakhiri upaya lebih dari dua tahun yang gagal untuk menghidupkan lagi perundingan damai Israel dan Palestina.

Dikhawatirkan dengan tidak adanya proses perdamaian, akan terjadi kekerasan baru. Perundingan antara kedua pihak telah macet selama beberapa bulan.

Hari Sabtu, PM Israel Benjamin Netanyahu berbicara melalui telepon dengan Mitchell dan mengungkapkan penyesalan atas pengundurannya itu. Pernyataan dari kantor Netanyahu mengatakan dia juga mempersalahkan Palestina atas ambruknya pembicaraan perdamaian yang diatur Mitchell.

XS
SM
MD
LG