Tautan-tautan Akses

Perancis dan Jerman Dorong Standar Anggaran Ketat untuk Mata Uang Euro


Presiden Perancis Nicolas Sarkozy (kiri) dan Kanselir Jerman Angela Merkel di Istana Elysee, Paris (5/12).
Presiden Perancis Nicolas Sarkozy (kiri) dan Kanselir Jerman Angela Merkel di Istana Elysee, Paris (5/12).

Peringatan Standard & Poor’s (S&P) terkait penurunan peringkat kredit di Eropa, memiicu Perancis dan Jerman untuk menetapkan standar anggaran ketat bagi 27 negara Uni Eropa.

Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan lagi perlunya mengetatkan kerjasama negara-negara pengguna mata uang euro setelah badan peringkat kredit Sandard & Poor’s. S&P, mengatakan mungkin akan menurunkan peringkat kredit di seluruh Eropa.

Kedua pemimpin ekonomi terbesar di Eropa itu hari Senin menanggapi peringatan S&P tersebut dengan mengatakan, Jerman dan Prancis bertekad mengambil semua langkah yang perlu untuk memastikan kestabilan mata uang euro.

Standard & Poor’s mengumumkan mungkin akan menurunkan peringkat 15 dari ke-17 negara pengguna euro, termasuk Jerman dan Prancis, dari peringkat tertinggi Triple-A, jika mereka tidak mengambil langkah yang tuntas dan menentukan untuk mengakhiri krisis hutang Eropa.

Sebelumnya hari Senin Sarkozy dan Merkel menyerukan perjanjian baru Uni Eropa untuk mengawasi pengeluaran. Keduanya ingin memberlakukan standar anggaran ketat yang seragam untuk ke-27 negara anggota Uni Eropa, yang otomatis menghukum negara yang melanggar ketentuan mengenai pengeluaran.

XS
SM
MD
LG