Tautan-tautan Akses

Perancang Senapan Rusia Prihatin atas Kematian Korban Senjata Rancangannya


Mikhail Kalashnikov memperlihatkan sebuah model senapan AK-47 di kota Izhevsk di Gunung Ural, sekitar 1.000 kilometer dari Moskow, Rusia, 29 Oktober 1997 (Foto: dok).
Mikhail Kalashnikov memperlihatkan sebuah model senapan AK-47 di kota Izhevsk di Gunung Ural, sekitar 1.000 kilometer dari Moskow, Rusia, 29 Oktober 1997 (Foto: dok).

Mikhail Kalashnikov, perancang senapan legendaris AK47, menulis surat kepada kepala Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill, untuk mengungkapkan rasa bersalahnya, enam bulan sebelum meninggal Desember lalu.

Sebelum meninggal dunia, perancang senapan serbu terkenal khawatir bahwa ia secara pribadi bersalah atas kematian akibat senjatanya itu.

Mikhail Kalashnikov, perancang senapan legendaris AK47, enam bulan sebelum kematiannya menulis surat kepada kepala Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill, untuk mengungkapkan kekhawatirannya. Kalashnikov meninggal dunia pada bulan Desember pada usia 94 tahun. Surat itu dimuat hari Senin (13/1) di surat kabar Rusia "Izvestia".

Dalam suratnya itu, Kalashnikov menulis, “Kepedihan batin saya tak tertahankan. Saya masih memiliki pertanyaan serupa yang tak terjawab: jika senapan saya merenggut nyawa orang, lantas mungkinkah saya bersalah atas kematian orang itu, meskipun mereka adalah musuh?”.

Izvestia menyatakan sang patriark menanggapi surat Kalashnikov dengan mengatakan bahwa selama senjata itu digunakan untuk melindungi tanah air, Gereja mendukung para pencipta senjata dan tentara yang menggunakannya.
XS
SM
MD
LG