Tautan-tautan Akses

Penjualan Senjata Api di Amerika Meningkat Pesat


Senjata api yang dijual dipajang di toko senjata api Roseburg Gun Shop di Roseburg, Oregon, 3 Oktober 2015.
Senjata api yang dijual dipajang di toko senjata api Roseburg Gun Shop di Roseburg, Oregon, 3 Oktober 2015.

Penjualan senjata api di Amerika meningkat pesat dalam beberapa pekan ini karena pembeli khawatir dengan kemungkinan terjadinya serangan teroris dan antisipasi pemberlakuan peraturan baru terhadap penjual dan pembeli senjata api, yang diumumkan Presiden Barack Obama hari Selasa (5/1).

Di Amerika, kepemilikan senjata api dijamin oleh konstitusi, di mana diperkirakan ada sekitar 300 juta senjata api yang beredar di negara ini atau berarti hampir setiap orang dari 322 juta warga Amerika memiliki senjata api. Namun kepemilikan ini terpusat hanya pada sepertiga warga Amerika di mana salah seorang anggota keluarga memiliki senjata api.

Dengan terjadinya serangan teroris di Paris dan San Bernardino, California dalam dua bulan terakhir ini, dan pernyataan Presiden Obama sebelumnya bahwa ia ingin memberlakukan peraturan baru, membuat para pembeli senjata api memadati toko-toko penjualan senjata api untuk membeli lebih banyak senjata api, umumnya pistol.

FBI mengatakan melakukan pemeriksaan latar belakang untuk ijin memiliki senjata api terhadap 23 juta pemohon tahun lalu, yang terbesar dalam sejarah. Kelompok hak senjata api “The National Shooting Sports Foundations” mengatakan lebih dari 14 juta pemeriksaan latar belakang dilakukan untuk memiliki senjata api, sisanya untuk ijin membawa senjata secara tersembunyi.

Peraturan baru yang diberlakukan Presiden Obama ditujukan untuk membatasi penjualan senjata api oleh toko-toko yang tidak terdaftar dan menghapus celah yang memungkinkan pembeli menghindari pemeriksaan latar belakang oleh FBI.

Peraturan baru ini akan ditentang luas oleh kelompok-kelompok hak kepemilikan senjata api dan para kandidat presiden Partai Republik, yang bisa langsung mengubah peraturan itu begitu mereka terpilih menjadi presiden dalam pemilu bulan November nanti. Mereka mengatakan sejumlah penembakan massal di Amerika tidak akan bisa dicegah oleh peraturan baru yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi pembeli senjata secara legal.

Namun dengan aturan baru sekalipun, hampir sebagian besar pembelian senjata api di Amerika tampaknya akan tetap menjadi transaksi komersil yang mudah, tidak makan waktu lebih banyak dibanding membeli barang belanjaan biasa.

Senjata api dijual di ribuan toko di Amerika, dari toko-toko kecil hingga jaringan raksasa seperti Walmart, penjual senjata api terbesar di Amerika. Ada lebih dari 54 ribu penjual senjata api yang terdaftar secara resmi di Amerika, 7.800 toko pegadaian dan 2.000 hingga 5.000 pameran senjata api setiap tahun.

Mereka yang membeli senjata api dari toko yang terdaftar, diharuskan menjalani pemeriksaan latar belakang singkat oleh pihak federal dan dirancang supaya tidak memakan waktu lebih dari 30 detik, dan jika pembelian itu tertunda maka transaksi masih bisa terlaksana apabila FBI tidak menyatakan keberatan dalam tiga hari.

Ada beberapa kategori bagi penolakan pembelian senjata, termasuk pembeli yang pernah dijatuhi hukuman penjara satu tahun atau lebih, buronan, pelanggar narkoba, orang yang oleh pengadilan dinilai secara mental tidak kompeten, warga ilegal, dan orang yang dipecat dari militer secara tidak hormat. [em/jm]

XS
SM
MD
LG