Angkatan Darat AS akan melakukan potongan kumulatif 120.000 tentara yang sudah dimulai sejak 2012, atau penurunan lebih dari 20 persen. Demikian menurut direktur manajemen tenaga kerja Angkatan Darat kepada wartawan.
Brigadir Jenderal Randy George mengatakan Angkatan Darat akan mengurangi jumlah personilnya dari 490.000 menjadi 475.000 pada akhir tahun fiskal 2016, kemudian menjadi 460.000 pada akhir tahun fiskal 2017 dan 450.000 pada akhir tahun fiskal 2018. Sehingga total keseluruhan pemotongan menjadi 40.000 tentara.
Menurut data yang diberikan kepada wartawan dari kantor humas Angkatan Darat, pemotongan ini berdampak pada 26 instalasi Angkatan Darat di 18 negara bagian AS, dari California ke Carolina.
Jenderal George mengatakan pemotongan juga akan dilakukan terhadap pasukan di Korea Selatan, Jerman dan Italia.
Pemotongan telah lama direncanakan, dan Kolonel Steve Warren, seorang juru bicara Pentagon, mengatakan kepada VOA pengurangan personil Angkatan Darat sudah pernah terjadi sebelumnya.
"Setelah Perang Dunia I, setelah Perang Dunia II, setelah setiap perang yang melibatkan tentara kita di dalamnya, selalu ada selalu pengurangan pasukan," kata Kolonel Steve Warren, dan menambahkan bahwa pemotongan harus dilakukan "secara bertanggung jawab."
Tapi Angkatan Darat AS memperingatkan penarikan bertanggung jawab tidak mungkin dilakukan jika Kongres tidak menghentikan pemotongan anggaran.
"Kecuali bila ketentuan UU Kontrol Anggaran diubah atau dibalik, Angkatan Darat AS akan harus memotong sekitar 30.000 tentara lagi tahun 2019," kata George. "Kekuatan yang dihasilkan, tidak akan mampu secara bersamaan memenuhi persyaratan penugasan saat ini dan merespon kebutuhan darurat di luar negeri bagi komando pasukan tempur."
Pengurangan jumlah personil Angkatan Darat AS datang saat Pentagon mencoba untuk menyerap hampir $1 triliun (Rp 13.285 triliun) pengurangan belanja militer selama lebih dari satu dekade ke depan. Rencana pengurangan terbaru akan menghemat Angkatan Darat $7,1 miliar selama empat tahun.
