Tautan-tautan Akses

Pencarian atas Nasib Penerbang Amelia Earhart Diakhiri


Amelia Earhat dengan pesawat Lockheed Electra 10E, tahun 1937 sebelum bertolak ke Honolulu untuk memulai penerbangan sendirian melintasi Lautan Atlantik (foto: dok.).
Amelia Earhat dengan pesawat Lockheed Electra 10E, tahun 1937 sebelum bertolak ke Honolulu untuk memulai penerbangan sendirian melintasi Lautan Atlantik (foto: dok.).

Ekspedisi dengan biaya 2 juta dolar AS itu tak berhasil menemukan bukti-bukti untuk memastikan nasib penerbang perempuan AS, Amelia Earhart, yang hilang 75 tahun lalu.

Satu tim ilmuwan dan regu penyelamat telah mengakhiri eksepedisinya tanpa menemukan bukti-bukti dramatis untuk memastikan apa yang terjadi atas diri penerbang Amerika Amelia Earhart yang hilang 75 tahun lalu.

Sebuah organisasi internasional untuk pencarian pesawat bersejarah itu, yaitu ‘International Group for Historic Aircraft Recovery’, yang memimpin pencaharian itu mengatakan dalam laman mereka minggu ini bahwa mereka kembali dari lapangan dengan pertanyaan yang lebih banyak dari pada jawaban. Organisasi itu sekarang memiliki apa yang disebut “sejumlah data sonar dan video high definition yang durasinya berjam-jam” untuk ditinjau ulang sebelum bisa mengetahui hasil ekspedisi.

Tim itu berlayar awal bulan ini dari Hawaii menuju sebuah pulau dekat Kiribati, negara yang terpencil di Pasifik Selatan. Tim itu mencari petunjuk mengenai hilangnya Earhart ketika ia terbang dari Papua Nugini menuju Pulau Howland dalam petualangannya mengelilingi dunia menelusuri khatulistiwa.

Tim itu percaya Earhart dan navigator pesawat Fred Noonan mendarat di pulau karang Nikumaroro dan bertahan hidup dalam waktu tidak lama berdasarkan bukti yang dikumpulkan dari pulau itu semasa ekspedisi sebelumnya. Ekspedisi berbiaya dua juta dolar itu didanai oleh sumbangan swasta melakukan pencaharian reruntuhan pesawat Earhart, Lockheed Electra bermesin dua itu di perairan Nikumaroro.

Tim itu tadinya mengantisipasi 10 hari upacara pencarian namun karena kerusakan peralatan terkait lingkungan hidup dibawah permukaan laut, tim itu hanya lima hari berada di lokasi itu.
XS
SM
MD
LG