Tautan-tautan Akses

Pemilih Pemula, Antara Bangga dan Tak Peduli


Olivia Tjahyadi, pemilih pemula di Tangerang Selatan memberikan suaranya dalam pemilihan kepala daerah Banten (15/2). (Foto: Istimewa)
Olivia Tjahyadi, pemilih pemula di Tangerang Selatan memberikan suaranya dalam pemilihan kepala daerah Banten (15/2). (Foto: Istimewa)

Olivia Tjahyadi dan Aurora Raisa Ramadhan sudah tidak sabar menunggu hari Rabu (15/2).

Siswi-siswi SMA di Tangerang tersebut baru pertama kali ini menggunakan hak pilih dan sejak lama sudah janjian akan memberikan suara bersama di TPS 18, Nusa Loka, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan. Keduanya mengikuti pemungutan suara untuk memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten.

Pertarungan sengit pasangan calon gubernur dan wakil gubernur setahun terakhir ini membuat keduanya merasa mendapat pendidikan politik yang sangat luar biasa.

“Aku termasuk first time voter karena aku dan sahabatku di kompleks baru memasuki usia 17 tahun. Kami merasa beruntung karena begitu punya KTP, bisa langsung mengikuti pilkada, ikut menentukan nasib bangsa. Mantap jiwa!” ujar Aurora ketika diwawancara VOA melalui telepon hari Rabu.

Hal senada disampaikan sahabatnya, Olivia.

“Saya senang sekali bisa menggunakan hak pilih saya dalam pilkada 2017 ini. Saya merasa senang dan bangga karena akhirnya bisa menjadi bagian dari sejarah," ujar siswa kelas 2 SMA di Tangerang itu.

Lalu apa harapan mereka pada calon gubernur yang dipilih? Aurora mengatakan sejak awal sudah mantap memilih salah satu pasangan calon karena kinerjanya sudah terbukti.

“Ia sudah bekerjasama dengan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), ICW (Indonesia Corruption Watch) dan LSM-LSM pemberantasan korupsi. Calon lain hanya bicara saja kalau mereka mau memberantas korupsi, padahal keluarganya justru terlibat korupsi,” ujar Aurora tanpa merinci siapa calon yang dimaksud.

Pilkada di Banten ini diikuti dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yaitu Wahidin Halim yang berpasangan dengan Andika Hazrumy, dan pasangan Rano Karno dengan Embay Mulya Syarief.

Sebaliknya Ariq Radhitama, yang berusia hampir 18 tahun, tidak merasa pemilihan gubernur Jakarta yang diikutinya sebagai sesuatu hal yang penting.

“Saya senang sudah ikut pilkada dan pilih orang yang pas. Saya pilih dia karena sejak dia menjabat, sekolahku nggak banjir lagi. Keren khan?” ujar siswa SMA 8 itu.

“Tapi pilkada ini biasa aja. Kecuali kalau ada pemilihan menteri pendidikan yang bisa bikin kurikulum nggak ribet, baru deh jadi penting."

Pilkada DKI Jakarta diikuti tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yaitu : Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Seluruh tempat pemungutan suara TPS ditutup jam 1 siang dan proses penghitungan suara akan dimulai beberapa saat kemudian.

Recommended

XS
SM
MD
LG