Tautan-tautan Akses

Pemilih AS Beri Opini soal Isu dan Kandidat


Para pemilih AS memberikan suara di negara bagian Virginia, Selasa (8/11).
Para pemilih AS memberikan suara di negara bagian Virginia, Selasa (8/11).

Pemilih di TPS di seluruh Amerika berbicara dengan VOA tentang isu-isu yang paling penting untuk mereka, dan juga siapa calon yang mereka dukung serta alasan yang mereka ungkapkan.

Di Dearborn Michigan, Zahraa Alakashi, dari Saudi, mengatakan, dia punya keprihatinan besar dengan kandidat Republik Donald Trump, yang di masa kampanye lalu menyerukan larangan imigran Muslim masuk ke Amerika.

Alakashi memberikan suaranya untuk Hillary Clinton.

“Ini adalah pemberian suara kedua dari saya, yang pertama untuk Obama, presiden kulit hitam pertama dan suara saya yang kedua harapannya akan menghasilkan presiden perempuan pertama. Saya berpendapat ini sangat menggembirakan,” katanya. “Saya rasa banyak orang prihatin dengan hal-hal yang disuarakan Trump, dan pesan-pesan yang kami terima baik itu isu Muslim Amerika, isu minoritas, atau isu perempuan.”

Di McLean Virginia, sedikit di luar Washington, Ellis Richard Salvia memberikan alasannya untuk mendukung Trump. “Untuk menyelamatkan Amerika dari orang-orang yang suka membuat Amerika jatuh. Obama dan Clinton membuat Amerika jatuh. Dengan perbatasan terbuka dan perintah-perintah eksekutif mereka,” katanya. “Kami ingin Amerika menjadi negara terhebat di dunia. Kalau Amerika dalam kondisi yang bagus, maka dunia juga demikian.”

Di New York, seorang pemilih yang mengaku bernama Jamie, mengatakan, dia senang musim kampanye sudah hampir berakhir. “Buruk sekali, dan saya ingin ini sudah berlalu,” katanya, sementara berharap pemenangnya adalah seorang perempuan, mengacu kepada Hillary Clinton tentunya.

Pemilih berbondong-bondong datang ke TPS di seluruh Amerika guna memilih presiden baru, puncak dari sebuah kampanye yang lama dan sengit antara kandidat Demokrat Hillary Clinton dan kandidat Republik Donald Trump.

Clinton, mantan menlu berusaha jadi presiden perempuan Amerika yang pertama, dan pagi ini dia memberikan suara di sebuah TPS dekat rumahnya di pinggiran kota New York, didampingi suaminya dan mantan presiden Bill Clinton, yang juga memberikan suara.

Katanya, ini membuatnya merasa sangat rendah diri. Saya sadar betapa besarnya tanggung jawab dalam jabatan ini dan begitu banyak orang menggantungkan harapan pada pemilihan ini, maknanya untuk negara kita, jadi saya akan berusaha sebaik-baiknya seandainya saya beruntung terpilih hari ini.”

Trump, kandidat yang suka bicara blak-blakan dan untuk pertama kali melakukan kampanye politik, juga memberikan suara hari ini, ditemani istrinya Melania di kota New York. Katanya, “Ini merupakan kehormatan besar, kehormatan luar biasa” memberikan suara untuk dirinya sendiri.”

Sebelumnya dalam wawancara dengan Fox News, Trump menggambarkan kampanye presiden ini sebagai proses yang luar biasa dimana dia berhadap-hadapan dengan aspirasi yang tidak terpenuhi dari banyak warga Amerika.

Pemenang kontes ini akan menjadi presiden Amerika yang ke 45, menggantikan PResiden Barack Obama, seorang pendukung Clinton yang kuat, dan akan meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari mendatang. [jm]

XS
SM
MD
LG