Tautan-tautan Akses

Pemerintah Gerak Cepat Bangun Infrasturktur yang Rusak Akibat Gempa di Aceh


Presiden Joko Widodo berbincang dengan ibu-ibu pengungsi di tenda halaman masjid Besar At-Taqarrub Desa Keude Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya, 9 Desember 2016 (Foto: VOA/Andylala)
Presiden Joko Widodo berbincang dengan ibu-ibu pengungsi di tenda halaman masjid Besar At-Taqarrub Desa Keude Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya, 9 Desember 2016 (Foto: VOA/Andylala)

Ketika meninjau kondisi pengungsi di kabupaten Pidie Jaya Aceh, Presiden Joko Widodo memastikan penanganan korban dan kerusakan infrastruktur akibat gempa Aceh terus berjalan.

Presiden Joko Widodo memenuhi janjinya untuk datang ke lokasi bencana gempa bumi di kabupaten Piddie Jaya, Jumat (9/12). Ketika tiba di halaman masjid Besar At-Taqarrub Desa Keude Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya Aceh, yang dijadikan lokasi pengungsian oleh warga sekitar, Presiden Jokowi disambut oleh anak-anak pengungsi.

"Pak Jokowi siapa yang punya ... Pak Jokowi siapa yang punya .. Pak Jokowi siapa yang punya ..Yang punya anak-anak Indonesia.."

Kepada anak-anak itu, Presiden Jokowi berpesan agar tetap semangat untuk belajar dan tetap bergembira. Sementara itu, melihat kondisi Masjid Besar At-Taqarrub yang roboh akibat gempa, Presiden memutuskan untuk membangun kembali masjid itu.

"Saya sudah melihat keadaan masjid At-Taqarrub ini dan saya sudah putuskan masjid langsung akan dibangun kembali. Tapi kita kerjakan sama-sama, ya! Mulai besok, Sabtu (10/12), Insya Allah akan segera dibersihkan, akan segera dibangun kembali," kata Presiden Jokowi.

Presiden Joko Widodo memastikan penanganan korban dan kerusakan infrastruktur akibat bencana gempa Aceh terus berjalan dan dilakukan dengan baik. Presiden menjelasan, pemerintah akan langsung menangani perbaikan kerusakan infrastruktur pendukung seperti gedung sekolah, pesantren, dan kantor pemerintahan.

Sementara itu, untuk bantuan bagi kerusakan sejumlah rumah warga, Presiden menerangkan saat ini masih dilakukan verifikasi dan pendataan terhadap bangunan yang mengalami kerusakan.

"Ini masih dalam proses verifikasi jumlah. Ada dua kategori nanti, yaitu yang rusak berat, artinya sudah roboh total dan yang rusak-sedang. Ini baru dihitung jumlahnya berapa. Yang rusak berat dibantu Rp 40 juta, yang rusak sedang ringan dibantu Rp 20 juta. Agar nantinya bisa dipakai untuk stimulan membangun kembali rumah-rumah yang ada," lanjutnya.

Sementara untuk perbaikan gedung-gedung sekolah menurut Presiden akan ditangani langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Terkait dengan bangunan sekolah yang mengalami kerusakan, pemerintah untuk sementara waktu akan menyiapkan tenda atau lokasi khusus bagi para murid dan guru. Hal ini dilakukan guna menunjang kegiatan belajar mengajar yang harus terus berjalan.

"Untuk sekolah, karena dalam proses pembangunan, yang rusak-rusak tadi sementara disiapkan tenda (tempat khusus) untuk anak-anak," imbuh Presiden.

Adapun bantuan dan santunan bagi para korban yang meninggal dunia telah disalurkan langsung oleh pemerintah.

"Bantuan untuk korban yang meninggal sudah langsung diberikan tadi. Kemudian yang masih dirawat di rumah sakit bantuan juga semuanya sudah diberikan langsung," jelasnya.

Data Sementara Gempa Aceh, 100 Orang Meninggal Dunia

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam keterangan tertulis yang diterima VOA menjelaskan, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan 6,4 SR di Piddie Jaya untuk sementara 100 orang.

Saat ini jumlah pengungsi akibat gempa Aceh juga terus bertambah. Total ada 23.231 orang yang mengungsi. Rinciannya, sebanyak 10.029 pengungsi di Pidie Jaya dan 13.202 pengungsi di Biereun.

Sementara itu tim SAR, gabungan Jumat (9/12) memfokuskan pada lima titik pencarian korban yang masih tertimbun pasca gempa pada Rabu lalu (7/12). Kelima titik tersebut berlokasi di Leung Putu, Mereudu, Uleeglee, Trenggading, dan Darul Ulu. Kelima lokasi ini berada di Kabupaten Pidie Jaya.

Target utama pencarian adalah reruntuhan pasar dan ruko di Mereudu dengan menggunakan alat-alat berteknologi canggih seperti life locator, life detector, search cam, dan teknik-teknik mutakhir dalam pencarian dan penyelamatan korban di bawah bangunan yang runtuh (CSSR). [aw/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG