Pejabat keamanan di Uni Emirat Arab hari Minggu (7/12) mengatakan perempuan yang dituduh telah menikam hingga mati seorang guru Amerika di kamar mandi sebuah pusat perbelanjaan di Abu Dhabi pekan lalu, melakukan “tindakan teror seorang diri”.
Ditambahkannya sejauh ini tidak ada hubungan antara tersangka dengan organisasi teroris apapun”. Pejabat ini memberi informasi tanpa menyebut nama dan jabatannya kepada kantor berita Uni Emirat Arab sebagaimana dikutip Associated Press.
Pejabat itu mengatakan penyelidikan pendahuluan dan bukti-bukti menunjukkan bahwa perempuan Uni Emirat Arab – yang juga memasang bom di luar rumah seorang dokter Amerika – belajar bagaimana membuat bom dari situs-situs terkait organisasi teroris. Bom buatan itu ditemukan dan dijinakkan oleh polisi beberapa saat setelah penikaman tersebut.
Ditambahkannya, warga asing yang menjadi target tersangka tampaknya dipilih secara acak.
Polisi telah merilis video yang berasal dari kamera CCTV di pusat perbelanjaan itu yang menunjukkan tersangka penyerang yang mengenakan hijab hitam – yang umumnya dipakai kaum perempuan di seantero kawasan Teluk Arab – meninggalkan pusat perbelanjaan di mana Ibolya Ryan yang berusia 47 tahun dan sebelumnya tinggal di Colorado ditemukan tewas ditikam.
Ibolya Ryan memiliki anak kembar berusia 11 tahun yang tinggal bersamanya di Uni Emirat Arab, sementara anak perempuannya yang berusia 13 tahun tinggal di Vienna bersama mantan suaminya. Dalam komentar kepada kantor berita Uni Emirat Arab itu, Ryan menggambarkan mantan istrinya sebagai “sosok yang memiliki hati sangat baik”.
Upacara mengenang Ibolya Ryan diselenggarakan sepanjang akhir pekan ini di Abu Dhabi dan secara khusus di Dubai pada hari Minggu (7/12).
