Tautan-tautan Akses

Pemboman Sekolah di Nigeria Tewaskan 48 Orang


Warga memeriksa atap bangunan yang roboh menyusul serangan bom bunuh diri di sebuah sekolah teknik milik pemerintah di Potiskum, Nigeria (10/11).
Warga memeriksa atap bangunan yang roboh menyusul serangan bom bunuh diri di sebuah sekolah teknik milik pemerintah di Potiskum, Nigeria (10/11).

Serangan bom atas sebuah SMP di kota Potiskum negara bagian Yobe di Nigeria hari Senin (10/11) menewaskan sedikitnya 48 orang.

Setidaknya 48 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri di satu sekolah di Nigeria timur laut, sebagian besar korban adalah siswa. Serangan itu terjadi hari Senin di kota Potiskum, negarabagian Yobe, ketika para siswa berkumpul untuk upacara pagi di sekolah menengah negeri.

Serangan bunuh diri terhadap sekolah Senior Science Secondary School (setara SMP) kota Potiskum itu juga melukai 79 lainnya.

Polisi mengatakan penyerang itu menyamar dengan mengenakan seragam sekolah dan berbaur diantara siswa sekolah yang seluruhnya laki-laki itu. Seorang guru di sekolah itu, Abubakar Isa, mengatakan jumlah korban tewas jauh lebih besar.

Ia mengatakan, penyerang bunuh diri itu meledakkan bom dalam upacara pagi hari, tetapi tidak semua siswa berada disana ketika ledakan terjadi. Isa menambahkan 70 siswa tewas dan 70 lainnya luka-luka, beberapa bahkan tidak bisa dikenali. Isa mengatakan Palang Merah dan kelompok-kelompok kemanusiaan lainnya telah membantu orang-orang yang terkena bom itu.

Potiskum terletak di Yobe, salah satu dari tiga negara bagian yang oleh pemerintah ditetapkan berada dalam keadaan darurat tahun lalu, karena pemberontakan yang dilancarkan Boko Haram.

Boko Haram – yang jika diterjemahkan berarti “pendidikan Barat terlarang” – sebelumnya telah menyerang sekolah-sekolah, yang terakhir pada April lalu ketika kelompok itu menculik lebih dari 200 siswi SMP di kota Chibok.

Hari Senin ini Muhammad Sani baru saja mengantarkan putra-putranya ke Senior Science Secondary School itu ketika ledakan terjadi.

Sani mengatakan, ia baru saja mengantar putra-putranya ke sekolah itu ketika mendengar suara ledakan sangat keras yang menggetarkan tanah. Ia melihat para siswa berlarian berlumuran darah dan baju seragam mereka penuh darah. Ledakan itu mematahkan tangan salah satu putra Sani. Sani mengatakan ia menghitung 30 mayat dan lebih dari 70 korban luka-luka.

Babaa Bakura – seorang pengacara dan mantan siswa SMP itu mengatakan pada masa lalu sebuah bom ditanam di sekolah itu, tetapi berhasil sebelum meledak.

Ada sekitar dua ribu siswa di sekolah itu ketika ledakan terjadi. Bakura mengatakan polisi dan tentara yang tiba untuk membantu justru dikejar oleh para siswa yang marah.

Polisi mengatakan sedang menyelidiki ledakan bom itu dan hingga laporan ini diturunkan belum satu pihak pun mengklaim bertanggungjawab.

Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengutuk serangan itu dan bertekad akan membawa orang-orang yang bertanggungjawab ke pengadilan. Dalam pernyataan hari Senin ia juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan orang-orang dari negarabagian Yobe.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan ia marah dengan semakin sering dan brutalnya serangan terhadap lembaga pendidikan di Nigeria utara.

(Chris Stein/VOA)

XS
SM
MD
LG