Tautan-tautan Akses

Pelaku Pembakaran Kitab Suci di Afghanistan akan Hadapi Tindakan Disipliner


Warga Kabul memprotes aksi pembakaran Al-Quran yang dilakukan oleh tentara NATO di Afghanistan bulan Februari lalu (Foto: dok).
Warga Kabul memprotes aksi pembakaran Al-Quran yang dilakukan oleh tentara NATO di Afghanistan bulan Februari lalu (Foto: dok).

Penyelidikan militer Amerika merekomendasikan tindakan disipliner terhadap sedikitnya tujuh orang tentara pelaku pembakaran kitab suci di Afghanistan bulan Februari lalu.

Penyelidikan militer Amerika mengenai pembakaran Al-Qur'an di Pangkalan Udara Bagram dekat ibukota Afghanistan, Kabul, Februari lalu, telah merekomendasi tindakan disipliner terhadap sedikitnya tujuh orang tentara.

Para pejabat militer Amerika mengatakan hari Selasa keputusan terakhir belum diambil mengenai temuan penyelidikan itu. Menurut para pejabat, seorang anggota Angkatan laut dan enam anggota Angkatan Darat kemungkinan akan menghadapi hukuman administrasi, tetapi tidak tuduhan pidana.

Pasukan NATO yang ditempatkan di Bagram hendak membuang setumpukan kitab suci al-Quran dengan membakarnya, tetapi dihambat oleh para karyawan warga Afghanistan.

Insiden itu menyulut kerusuhan maut di seluruh Afghanistan dan serangan terhadap pasukan NATO yang menewaskan kira-kira 30 orang dan mengakibatkan tewasnya empat warga Amerika dan memburuknya hubungan antara pasukan koalisi dan tentara Afghanistan sekutu mereka ke tingkat rekor terendah.

Presiden Amerika Barack Obama telah meminta maaf atas insiden itu.

Penyelidikan awal bersama oleh pejabat tinggi militer Amerika dan Afghanistan bulan Maret menyimpulkan bahwa sekalipun kesalahan telah dilakukan dalam pembakaran kitab suci Islam itu, tidak ada yang bermaksud untuk menghinanya.
XS
SM
MD
LG