Tautan-tautan Akses

Pejabat Malaysia Sita Lebih dari Seribu Gading


Pihgak berwenang Malaysia memperlihatkan gading gajah yang baru-baru ini ditemukan di Port Kelang, dekat Kuala Lumpur (11/12).
Pihgak berwenang Malaysia memperlihatkan gading gajah yang baru-baru ini ditemukan di Port Kelang, dekat Kuala Lumpur (11/12).

Pihak berwenang Malaysia telah menemukan lebih dari 1000 gading gajah dalam penyitaan gading terbesar di negara itu.

Petugas bea cukai Malaysia di Port Kelang dekat Kuala Lumpur menemukan gading gajah di dalam kompartemen kontainer dan dikirim dari pelabuhan Togo di Afrika Barat dengan tujuan Tiongkok. Penyitaan itu dilakukan di tengah meningkatnya laporan mengenai pembantaian gajah Afrika untuk memenuhi permintaan global akan gading.

Direktur Freeland Foundation against Wildlife Trafficking, Steve Galster mengatakan penyitaan itu sangat signifikan, karena penyelundup mencari rute alternatif ke pasar dunia, yang sebagian besar menuju ke Tiongkok.

"Fakta bahwa gading itu disita di Malaysia, menunjukkan bahwa para pedagang gelap itu selalu mengubah taktik sehingga tidak tertangkap. Dan, penyitaan itu menunjukkan bahwa Malaysia juga ikut dalam penegakan hukum terhadap penyelundupan satwa liar. Malaysia adalah anggota dari jaringan Asosiasi Pemberantas Perdagangan Satwa Liar Asia Tenggara. Malaysia sebelumnya sudah melakukan beberapa penyitaan, jadi ini menunjukkan bahwa para penyelundup itu mengambil risiko masih mau menggunakan Malaysia sebagai negara transit," kata Galster.

Jaringan Pemberantasan yang dipimpin Thailand itu telah meningkatkan pengawasan di pelabuhan laut dan udara dalam upaya mencegah perdagangan satwa liar.

Galster mengatakan perdagangan gading dilakukan di bawah perjanjian yang memungkinkan penjualan gading secara terbatas. Dia mengatakan penyitaan di Malaysia harus menjadi peringatan, bahwa peraturan yang membolehkan perdagangan gading dalamm jumlah terbatas, telah gagal.

Perdagangan gading telah dikaitkan dengan kelompok-kelompok bersenjata Afrika termasuk Tentara Perlawanan Tuhan, al-Shabab dan Janjaweed di Darfur. Perburuan yang merajalela dilaporkan terjadi di Republik Demokratik Kongo dan Republik Kongo, Kamerun, Kenya, Gabon, Mozambik, Tanzania dan Zambia.

Seorang manajer program World Wide Fund for Nature di Thailand, Petchr Manopawitr, mengatakan perdagangan gading saat ini sedang meningkat. "Sungguh mengkhawatirkan bahwa penyelundupan dan perburuan satwa liar meningkat. Jumlah nyata dari Afrika selama dua tiga tahun terakhir, jumlah perburuan gajah meningkat dramatis.Skala permasalahannya meningkat," jelas Petchr Manopawitr.

Pihak berwenang Tiongkok telah mengambil langkah-langkah tertentu untuk mengatasi perdagangan itu dalam pembicaraan dengan negara-negara Afrika dan media untuk mendidik orang-orang di Tiongkok mengenai perdagangan satwa pada umumnya.

Di Thailand, undang-undang memungkinkan gading diperdagangkan secara terbatas, namun pengawasannya sulit dan Thailand masih tetap menjadi salah satu pusat untuk ukiran gading.

Perdagangan internasional gading bakal menjadi pembahasan utama dalam konferensi Negara Penandatangan Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Terancam pada bulan Maret mendatang di Thailand.
XS
SM
MD
LG