Tautan-tautan Akses

PBB Adakan Pemungutan Suara Soal Embargo Senjata Sudan Selatan


Tentara pasukan perdamaian dari Jepang tiba di bandar udara Juba untuk mengikuti misi PBB di Sudan Selatan (21/11). (Reuters/Jok Solomun)
Tentara pasukan perdamaian dari Jepang tiba di bandar udara Juba untuk mengikuti misi PBB di Sudan Selatan (21/11). (Reuters/Jok Solomun)

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan bahwa Sudan Selatan akan mengarah pada genosida kecuali jika segera diadakan embargo senjata.

Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pemungutan suara hari Jumat (23/12) mengenai apakah akan mengenakan embargo senjata terhadap Sudan Selatan.

Tetapi para diplomat mengatakan langkah yang dipimpin Amerika Serikat itu diperkirakan akan gagal, meskipun ada peringatan bahwa Sudan Selatan sedang berada di ambang genosida.

AS, yang didukung oleh Inggris dan Perancis, mengatakan bahwa penghentian masuknya senjata ke negara itu sangat diperlukan untuk mencegah kekejaman di Sudan Selatan yang dilanda perang.

Rusia, Cina, Jepang, Malaysia, Venezuela dan tiga anggota Dewan Afrika - Angola, Mesir dan Senegal - semuanya menyatakan keberatan yang serius.

Tentangan timbul meskipun ada peringatan yang dikeluarkan awal pekan ini oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon bahwa Sudan Selatan akan mengarah pada genosida kecuali jika segera diadakan embargo senjata.

Pasukan pemelihara perdamaian PBB telah berusaha memadamkan perang saudara di Sudan Selatan sejak merdeka dari Sudan pada tahun 2011. Perang saudara pecah dalam Desember 2013, mengakibatkan puluhan ribu orang tewas dan lebih dari 3,1 juta orang mengungsi. [sp/isa]

XS
SM
MD
LG