Tautan-tautan Akses

Pasukan Anti-Gaddafi Serbu Bani Walid dan Sirte


Pasukan pemerintah sementara Libya saat bersiap melakukan penyerbuan ke kubu pro-Gaddafi di Bani Walid (16/9).
Pasukan pemerintah sementara Libya saat bersiap melakukan penyerbuan ke kubu pro-Gaddafi di Bani Walid (16/9).

Pasukan pemerintah sementara menyerbu kota gurun Bani Walid Jumat dini hari, terlibat pertempuran sengit dengan pasukan Gaddafi.

Pasukan pemerintah sementara Libya mulai menyerang sisa kubu mantan pemimpin Moammar Gaddafi setelah semakin banyak pemimpin dunia mendukung pemerintahan sementara negara itu. Pasukan pemerintah sementara menyerbu kota gurun Bani Walid Jumat dini hari, terlibat pertempuran sengit dengan pasukan Gaddafi. Berbagai laporan menyebutkan, pasukan pemerintah sementara mundur dari pusat kota itu guna menghindari tembakan penembak jitu.

Pasukan Dewan Transisi Nasional juga menghadapi gempuran sengit dari pasukan Gaddafi di Sirte, kota kelahiran Gaddafi. Saksi mata mengatakan, pesawat-pesawat NATO menderu di atas Sirte, sementara udara di kota pantai Laut Tengah itu penuh asap akibat pertempuran. Selagi pasukan revolusioner berusaha mengalahkan pasukan Gaddafi di sedikit kubu yang tersisa, keberadaan mantan pemimpin itu masih belum diketahui.

Sementara itu, pemerintah Niger hari Jumat mengumumkan akan menahan putra Gaddafi, Saadi, dan tidak akan memulangkannya ke Libya. Beberapa rekan dan anggota keluarga Gaddafi lari ke negara-negara tetangga dalam beberapa pekan ini.

Juga hari Jumat, PBB melakukan pemungutan suara untuk meringankan sanksi terhadap Libya, termasuk perusahaan minyak nasionalnya dan bank sentral, untuk memungkinkan institusi-instuti utama memulai kembali operasi setelah perang saudara.

Dewan Keamanan beranggotakan 15 negara secara bulat memilih resolusi yang juga membentuk misi PBB di Libya untuk membantu negara di Afrika utara itu mandiri.

Sementara itu, Majelis Umum PBB memilih memberikan kursi Libya di PBB kepada Dewan Transisi Nasional (NTC). Langkah itu berarti NTC akan bisa berbicara bagi Libya dalam pertemuan tingkat menteri di sidang Majelis Umum pekan depan.

Sejumlah diplomat mengatakan dutabesar Libya untuk PBB, Mohamed Shalgham, akan tetap memangku jabatan itu. Dalam pertemuan Dewan Keamanan awal tahun ini Dutabesar Shalgham secara terbuka membelot.

Dukungan lain bagi pemerintah sementara Libya didapat hari Jumat dari Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan yang sedang berkunjung. Warga Libya yang bergembira dan pemimpin NTC Mustafa Abdel Jalil, menyambut baik kedatangan Erdogan di Tripoli. Kepada massa, Erdogan menyatakan mereka menginspirasi rakyat lain yang hidup dibawah rezim yang menindas. Pemimpin Turki itu juga akan ke Benghazi sebelum mengakhiri lawatan ke negara-negara Arab.

Hari Jumat Gedung Putih mengumumkan, Presiden Amerika Barack Obama akan menunjukkan dukungannya bagi NTC dengan bertemu Jalil pekan depan di sela-sela sidang Majelis Umum PBB di New York. Jurubicara Gedung Putih mengatakan keduanya akan membahas rencana NTC untuk transisi pasca-Gaddafi.

Associated Press hari Jumat melaporkan Amerika meluaskan upaya untuk membantu NTC menemukan gudang persenjataan Gaddafi. Tapi jurubicara Departemen Luar Negeri tidak mengukuhkan apakah pakar senjata tambahan akan dikirim ke Libya.

XS
SM
MD
LG